Hari Anak Nasional, Komunitas To Maradeka Lapas Maros Tampil Memukau

Penampilan Komunitas Seni Anak To Maradeka, berhasil memukau ribuan peserta puncak Hari Anak Nasional, yang dipusatkan di Kota Makassar, Selasa (23/7/2019) kemarin.

Anak To Maradeka merupakan komunitas Anak Berhadapan dengan Hukum (ABH), yang diasuh oleh Lembaga Pembinaan Anak Sementara (LPAS), di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II A Maros.

Dengan membawakan lagu yang sudah sangat memasyarakat “Keluarga Cemara,” yang dipopulerkan oleh Novia Kolopaking dan Bunga Citra Lestari (BCL), tanpa dikomando pun, anak-anak antusias turut menyanyi dan larut dalam suasana.

Setelah itu, disusul dengan beberapa bait syair ciptaan inisiator Pustaka Jeruji Indonesia Salahuddin Alam Dettiro, dan Lagu Suara Hati ciptaan Andi Abdi ‘Cucut’ Bashit.

“Saya terharu melihat penampilan adik-adik dari To Maradeka Maros. Saya larut dan mata saya berkaca-kaca,” tutur Andi Nurseha, dari Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Pembinaan Anak (DP3A) Provinsi Sulsel, via rilis ke tribun-maros.com Rabu (24/7/2019).

Betapa tidak, di antara penampilan sejumlah anak berprestasi dari hasil seleksi maupun dari sejumlah sekolah terkemuka di Kota Makassar.

“Ternyata anak-anak kita di ruang terbatas bisa berkreasi,” ujar Nurseha.

Apresiasi juga turut disampaikan, aisisten deputi pada Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Elvi Hendrani.

Ia mengaku salut dan kagum atas penampilan Anak To Maradeka dari Maros.

Sementara itu, inisiator Pustaka Jeruji Indonesia, Salahuddin Alam Dettiro, selaku pembimbing Anak To Maradeka, mengatakan pihaknya menggandeng maestro teater melatih anak-anak tersebut.

Seperti maestro teater I La Galigo dan Petta Puang.

“Kami melihat pimpinan Lapas Maros selalu mau membuka diri. Sehingga kami coba mengajak potensi kawan-kawan untuk dimanfaatkan,” kata Salahuddin Alam Dettiro.

Peraih penghargaan dari Menkumham saat upacara peringatan HUT ke 55 Pemasyarakatan di Cipinang Jakarta itu, menyebut potensi andikpas Lapas Maros sangat besar.

“Kami melihat sungguh besar potensi yang ada untuk digerakkan seperti di bidang pendidikan, seni budaya, pertanian, peternakan dan lain-lain selama pihak-pihak terkait mau membuka diri,” ujarnya.

Selain Pustaka Jeruji Indonesia, selama di Lapas Maros, andikpas turut mendapat pendampingan dari Perkumpulan Keluarga dan Pendidikan (KerLIP) Maros.

Penulis: Amiruddin
Editor: Suryana Anas

Artikel ini telah tayang di tribun-timur.com

Siarkan Beritamu Sekarang!
Redaksi komunita.id menerima tulisan berupa liputan acara komunitas untuk dipublikasikan. Panjang tulisan minimal 2 paragraf. Kirim artikel ke [email protected]. Jika tulisan sudah pernah dimuat di blog atau situs media online lainnya, sertakan pula link tulisan tersebut.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *