Cara Komunitas Papuansphoto Serukan Penyelamatan Cycloop

Anak muda Papua yang tergabung dalam komunitas Papuansphoto melakukan aksi menyelamatkan lingkungan di sekitar kawasan penyangga Pegunungan Cycloop, tepatnya di rektorat Universitas Cenderawasih (Uncen).

Aksi diikuti sekitar 50 peserta pada Sabtu (8/2/2020) di Waena, Distrik Heram, Kota Jayapura. Peserta menanam pohon dan foto-foto bertemakan lingkungan.

Ketua umum Papuansphoto, Whens Tebay kepada Jubi, Minggu (9/2/2020) mengatakan, pihaknya melakukan hunting (memotret) akbar dan aksi nyata sebagai bentuk kepedulian terhadap kawasan Cycloop.

“Konsep foto selamatkan hutan dan manusia. Dua kegiatan. Aksi penanaman bibit pohon campuran sebanyak 50 bibit pohon,” kata Tebay.

Puluhan pohon yang ditanam ini terdiri atas Beringin, Pinus, Akasia, dan Weki. Puluhan pohon tersebut didatangkan dari Dinas Kehutanan Provinsi Papua.

“Ini baru pertama 2020. Nanti dalam bulan ini ada juga pelatihan atau workshop tentang fotografi di Jayapura,” ujarnya.

Lulusan Hubungan Internasional Universitas Sains dan Teknologi Jayapura (USTJ) ini berpesan, agar penduduk Kota Jayapura dan sekitarnya tetap menjaga lingkungan dan alam Pegunungan Cycloop, sebagai penyedia sumber air bagi warga Kabupaten dan Kota Jayapura.

Whens bercerita, aksi yang sama bertajuk “Selamatkan Air, Hutan, dan Tanah” pernah digelar komunitasnya pada 1 Februari 2019. Ketika itu pihaknya bekerja sama dengan orang asli Papua lainnya yang peduli pada lingkungan dan sanggar Elenggen Art.

“Untuk menjaga lingkungan dari kerusakan tidak hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga setiap individu. Setiap pribadi harus mempunyai kesadaran untuk menyelamatkan lingkungannya,” kata Tebay, yang juga aktivis Lembaga Advokasi HAM (ELSHAM) Papua.

Gamel dari komunitas peduli lingkungan Rumah Bakau Jayapura menilai, konsep kegiatan yang dibuat Papuansphoto menarik. Selain menanam pohon, ternyata dari acara tersebut masih bisa dieksplor menjadi sebuah karya seni fotografi.

Menurut dia, kini orang tidak terlalu suka dunia literasi, minat untuk membaca minim, tetapi fotografi setidaknya memberi gambaran nyata yang sarat pesan lingkungan.

“Kami sendiri telah mulai sejak 1 Januari 2020 dengan mengumpulkan sampah sisa malam tahun baru dan beberapa kegiatan goes to school dengan membawa isu lingkungan. Semangat anak muda harus terus dijaga dan jangan berhenti untuk mencoba,” katanya.

Kota Jayapura terletak di kawasan pegunungan Cycloop dan kerap dilanda banjir dan longsor saat musim penghujan. Debit air di kawasan penyangga juga disebut semakin berkurang.

Di sisi lain, sampah semakin bertebaran, dan hutan digunduli akibat ulah oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab. Kali Kampwolker misalnya, dulunya banyak air, kini debit air semakin kurang.

Yustinus, warga Waena mengatakan, akhir-akhir ini mengalami kesulitan karena sumber air dari PDAM tidak mengalir.

Di Perumnas 2 bahkan air PDAM raib selama tiga hari. Mereka pun terpaksa membeli air isi ulang (galon) di depot terdekat untuk keperluan sehari-hari seperti mandi dan masak.

“Dulu air (PDAM) mengalir 24 jam. Sekarang berubah drastis, justru sebaliknya,” katanya. Dia meminta semua pihak, tetap menjaga kawasan Cycloop sebagai penyedia sumber air.


Editor:  Syam Terrajana
Artikel ini telah tayang di tabloidjubi.com

Siarkan Beritamu Sekarang!
Redaksi komunita.id menerima tulisan berupa liputan acara komunitas untuk dipublikasikan. Panjang tulisan minimal 2 paragraf. Kirim artikel ke [email protected]. Jika tulisan sudah pernah dimuat di blog atau situs media online lainnya, sertakan pula link tulisan tersebut.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *