Komunitas #UntukPapua Galang Bantuan Seragam Untuk Wamena

Papua, tanah ujung timur Indonesia nan penuh pesona. Papua dengan berbagai keindahan alam dan keanekaragaman hayati yang luar biasa, dibalut secara alamiah dengan nuansa budaya yang khas, menjadikan Papua “Surga dari Timur Indonesia”. Papua menyimpan berbagai sumber daya yang luar biasa, menjadikan Bumi Cendrawasih terkenal ke seluruh penjuru nusantara. Namun, dibalik keindahan dan kekayaan alam yang luar biasa justru tidak dibarengi dengan kualitas sumber daya manusia yang kurang memadai, hidup dalam tingkat pendidikan yang rendah, ketimpangan ekonomi, menjadikan Papua tidak memperoleh apa yang seharusnya menjadi hak mereka.

Berangkat dari pemahaman tersebut, komunitas #UntukPapua, sebuah forum dan komunitas yang menginisiasi pembangunan di Papua, tidak hanya dalam hal pembangunan fisik, melainkan yang lebih penting ialah pembangunan sumber daya manusia. Mereka saling bahu membahu untuk turut serta berperan aktif dalam “mencerdaskan kehidupan bangsa”. Tahun ini komunitas #UntukPapua berkolaborasi dengan SM3T LPTK Kabupaten Jayawijaya Papua menggalang dukungan perlengkapan perlengkapan sekolah yang diantaranya terdiri dari 150 seragam SMA, 150 seragam SMP, dan 350 seragam SD.

Pengumpulan perlengakapn sekolah ini dilakukan dari 1 Maret 2016 hingga 30 April 2016. Semua pengumpulan donasi akan langsung didonasikan untuk adik – adik kita di Papua. Pengumpulan seragam baru yang ditawarkan dengan dua metode yang terdiri dari pertama pengumpulan seragam yang terpusat di Basecamp #Untukpapua dan kedua dengan donator yang ingin menyumbangkan bisa di wujudkan dalam bentuk uang tunai yang nantinya akan dibelikan seragam baru tersebut.

Dengan membawa tagline”Cinta Nusantara Untuk Pendidikan Papua”, komunitas ini berupaya untuk membawa semangat cinta sekaligus menanamkan nilai kebangsaan dan rasa bangga sebagai bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Bagi teman-teman yang ingin menjadi bagian dari penggalangan bantuan seragam ini, bisa melihat informasi lengkapnya dalam sosial media Komunitas Untuk Papua, disini.

FOTO: DOK. Komunitas Untuk Papua