Java Etnika; Kolaborasi Beberapa Unsur Seni

Berawal dari sebuah perkumpulan ‘Gogonjakan’ dan didasari kecintaan terhadap seni budaya, maka terbentuklah sebuah komunitas (group/markas seni) yang bernama Java Etnika. Java Etnika adalah nama baru yang sudah diresmikan baru-baru ini yang pada awalnya bernama komunitas Vilariant Art.

“Namun, atas segala pertimbangan dan harapan baru, maka nama ini (Java Etnika) disepakati,” kata pimpinan Komunitas Java Etnik, Ali Aloy, dalam keterangan yang dikirimkan Disparbud Jabar, akhir pekan.

Java Etnika yang merupakan nama baru dari Vilariant Art terbentuk pada awal tahun 2012 yang bertempat di Jalan Nagrog Kampung Telokdengklok RT.03/12 Kelurahan Pasanggrahan, Kecamatan Ujungberung, Kota Bandung.  Dikatakan Ali, Java Etnika mempunyai anggota serta masyarakat pendukung yang cukup banyak, sebagian besar dari anggotanya adalah orang-orang yang berkompeten pada bidang masing-masing yang digelutinya.

“Mereka adalah seniman akademik dan seniman alam (otodidak) yang bersatu padu saling mengisi dan bekerja keras serta bekerja cerdas demi menghasilkan sebuah karya yang dapat dipasarkan ke dalam industri pariwisata,” katanya.

Dikatakan Ali, karya-karya seni yang dihasilkan oleh Java Etnika mayoritas merupakan perpaduan (kolaborasi) antara beberapa macam unsur seni. Namun, dengan dilandasi rasa cinta terhadap tanah Sunda, Java Etnika tidak menghilangkan esensi dari nilai-nilai yang terkandung dalam ethnik Sunda, sehingga menjadikan jati diri serta kekhasan dari karya tersebut.

“Karya yang dihasilkan bisa dikategorikan ke dalam Seni Urban,” katanya. Seni urban yang dimaksud adalah seni-seni yang terus melakukan perubahan dalam merespon tuntutan zaman yang semakin maju dan menyesuaikan karakter dari masyarakat seni tersebut.

Dikatakannya, dewasa ini, masyarakat sering kali merasa jenuh dengan karya seni yang telah mengalami kurun waktu cukup lama. Karenanya, di tengah-tengah kemajuan tekhnologi mereka membutuhkan pembaruan dengan kemasan serta konsep yang bersifat kekinian.

“Dengan usianya yang telah menginjak tiga tahun, Java Etnika senantiasa selalu menghasilkan dan membuat karya-karya baru dengan loyalitas yang tinggi demi tercapainya harapan-harapan yang menjadi visi misi dari terbentuknya komunitas ini,” ujarnya.

Ali berharap, Java Etnika menjadi sebuah wadah kreativitas untuk para anggota khususnya dan masyrakat umumnya. Selain itu, menjadi sarana untuk pembelajaran masyarakat, agar dapat menumbuhkan generasi-generasi baru yang cinta akan seni, dan menjadi komunitas seni yang mempunyai eksistensi tinggi di dalam pasar industri pariwisata lokal maupun pariwisata internasional.

Sumber: Republika

Siarkan Beritamu Sekarang!
Redaksi komunita.id menerima tulisan berupa profil komunitas untuk dipublikasikan. Panjang tulisan minimal 2 paragraf. Kirim artikel ke [email protected]. Jika tulisan sudah pernah dimuat di blog atau situs media online lainnya, sertakan pula link tulisan tersebut.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *