Anak Serpong Trail; Klub Motor Ekstrim yang Tetap Utamakan Keselamatan

Bicara soal otomotif, tak lengkap rasanya jika tak membahas soal sepeda motor trail. Maklum, sepeda motor ekstreem ini tengah gandrung dikalangan pecinta otomotif.

Di Serpong, ada komunitasnya. Namanya, Anak Serpong Trail (AST). Home base komunitas yang baru didirikan empat bulan silam ini di Jalan Pahlawan Seribu, Kelurahan Lengkong Gudang, Kecamatan Serpong, Kota Tangsel.

Awalnya, komunitas ini berisi satu keluarga yang sama-sama memiliki hobi ekstreem ini. Namun belakangan, jumlah anggotanya terus membengkak hingga mencapai 25 orang.

“Ini dibentuk untuk menyalurkan hobi. Banyak juga kegiatan touring yang sudah kami ikuti,” kata Ikin Sadikin, Ketua Komunitas Anak Serpong Trail ditemui di Serpong.

Untuk tetap menjaga kekompakan dan skill, komunitas ini rutin menggelar latihan bersama yang dilangsungkan tiap akhir pekan. Lokasinya, dipusatkan di kawasan Foresta, BSD atau Catalina, Gading Serpong.

“Kalau tempat latihan, pilihan tempat latihannya disesuaikan dengan kesepakatan sesama anggota,” Ikin menambahkan.

Soal safety riding, pembina komunitas Anak Serpong Trail, Muhamad Acep menambahkan AST tetap mengedepankan keselamatan berkendara. Pengaman kepala atau helm, pengaman lengan, pengaman lutut, sepatu dan celana khusus merupakan aksesoris wajib setiap menjelajah tempat ekstreem.

“Karena olahraga ini memang kategori ekstreem jadi kami sangat menganjurkan seluruh anggota untuk menyiapkan kelengkapan keselamatan,”  ujarnya.

Acep juga mengatakan anggota didalamnya tetap mengutamakan patuh berlalulintas. Tes adrenalin mengendarai motor trail terangnya hanya dilakukan di sirkuit khusus dan bukan untuk dipamerkan di jalan umum.

“Kalau di jalan umum, anggota harus tetap tertib. Tidak boleh ugal-ugalan. Kami lebih memaksimalkan skill di sirkuit yang memang khusus untuk motor trail. Jadi tidak mengganggu pengguna jalan lain,” ujarnya.

Sumber: Palapa News

Siarkan Beritamu Sekarang!
Redaksi komunita.id menerima tulisan berupa profil komunitas untuk dipublikasikan. Panjang tulisan minimal 2 paragraf. Kirim artikel ke [email protected]. Jika tulisan sudah pernah dimuat di blog atau situs media online lainnya, sertakan pula link tulisan tersebut.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *