Delta Runners; Komunitas Pelari Malam Sidoarjo

Delta Runners dikukuhkan menjadi anggota Indo Runners pada 17 Oktober 2014. Bermula dari beberapa orang pecinta lari yang suka berkumpul di Paseban Alun Alun Sidoarjo, kini anggotanya berkembang menjadi 150 orang.

Malam itu, Selasa (19/4), sekitar 30 anggota Delta Runners berkumpul di Paseban Alun Alun Sidoarjo lengkap dengan sepatu dan peralatan lari lainnya.

Sekitar pukul 20.00, Captain Risa sapaan akrab untuk Ketua Delta Runners memulai aktivitas dengan berdoa bersama.

Selanjutnya, mereka mengambil posisi dan melakukan peregangan atau warming up sebelum mulai berlari.

Tiap gathering, para anggota Delta Runners mengambil jarak tempuh 5 km. Rutenya dimulai dari Alun-alun, dilanjutkan ke jalan lingkar barat, area Gelora Delta Sidoarjo, Jalan Pahlawan, dan kembali ke Alun-alun.

Dalam seminggu, komunitas ini bertemu sebanyak tiga kali yakni Selasa malam, Kamis malam, dan minggu pagi. Khusus di hari minggu, komunitas ini berkumpul di area Kahuripan Nirwana Village (KNV) Sidoarjo.

Tak lama, setelah semua anggota sudah siap, captain mengambil alih posisi menjadi pemimpin rombongan. Selanjutnya, lari pun dimulai.

Setiap acara lari, ada satu anggota yang menjadi marshall dan sweeper. Marshall bertugas untuk mengatur gerak rombongan saat di jalan raya.

Ada saatnya bergerombol, dan ada juga saat membentuk satu barisan. Kadang marshall juga membantu penyebrangan.

Sedangkan sweeper bertugas menemani anggota yang berlari paling belakang sekaligus memastikan tidak ada anggota yang tertinggal.

Kepada Surya, Risa Hardanto mengatakan, terbentuknya komunitas berawal dari keprihatinan para pecinta lari yang tidak terwadahi komunitas di Sidoarjo. Padahal, di Kota Udang ini banyak penggemar lari malam.

Akhirnya, setelah bertemu dengan sesama pecinta lari se-Sidoarjo, mereka sepakat membuat komunitas.

“Dulu saya anggota IndoRunners Surabaya. Di sana ketemu teman-teman Sidoarjo. Akhirnya saling sharing, dan sepakat membuat komunitas di Sidoarjo. Buat pengajuan ke pusat dan akhirnya dikukuhkan tahun 2014 itu,” katanya.

Risa menuturkan, komunitas ini didirikan untuk mengajak masyarakat Sidoarjo cinta lari. Menurutnya, lari itu bukan olahraga berat yang melelahkan, melainkan kegiatan yang menyehatkan sekaligus menyenangkan.

“Kenapa di komunitas ini jarak tempuhnya hanya 5 km, ya karena kami ingin anggota sehat tapi tidak menguras energi. Di sini kami tidak memaksa anggota berlari full 5 km, jika memang capek tidak perlu dipaksa, jalan aja tidak masalah kok,” terangnya.

Pria 34 tahun ini menjelaskan, di tubuh komunitas, para anggota juga tidak hanya sharing soal lari. Bahkan, mereka bagaikan keluarga yang berbagi apa saja, termasuk bertukar cerita soal pekerjaan dan bisnis.

“Di sini kami sudah kayak saudara. Komunitas ini bagai rumah kedua. Kami sering ketemu dalam hobi yang sama. Apalagi pas kami ada event ke luar kota, kedekatan kami semakin terasa, karena tinggal satu hotel, dan berjuang bersama,” paparnya.

Terlebih, kata Risa, komunitas Delta Runners ini tidak memandang usia. Semua usia diterima menjadi anggota kelompok Delta Runners.

Tidak ada persyaratan khusus untuk bergabung di dalam komunitas ini. Terpenting adalah memiliki semangat sama, yakni berlari. “Tidak ada golongan tertentu, semuanya jadi satu tumplek blek di sini,” ujarnya

Pria yang berprofesi notaris di Pasuruan ini menambahkan, selain lari bersama, komunitasnya juga kerap menggelar bakti sosial.

“Ada donor darah, kampanye kebersihan di car free day, dan masih banyak lagi,” tandasnya.

Anggota Delta Runners lain, Happy Wihadi mengaku tidak sulit bergaul dengan anak-anak muda di komunitas itu.

Di usianya yang 55 tahun itu, ia cukup gampang membaur sejak ia bergabung setahun lalu.

“Tidak ada masalah kok, mereka saya anggap seperti anak saya sendiri. Mereka ngobrol apa saja, ya saya ikuti,” ujarnya

Happy mengaku, lari adalah olahraga favoritnya, meski sempat vakum berlari karena kesibukan kerja.

“Mumpung masih ada tenaga, saya upayakan lari. Sekaligus jaga kesehatan. Minimal setiap minggunya kan saya tetap keluar keringat karena berlari,” jelasnya.

Ia sudah ikut berbagai event lari, seperti Jogja 10 K dan Bali Marathon.

“Pokoknya tidak berbenturan dengan pekerjaan, saya usahakan ikut. Lumayan dapat pengalaman, dan menguji seberapa jauh kemampuan dan kekuatan saya dalam berlari,” terangnya.

Anggota lain, Puji Lestari, pun nimbrung. Komunitas ini, kata Puji, kompak dan suka saling menolong.

“Kalau ada yang sakit, kami patungan dan menjenguk bersama. Saling mengisi lah, intinya,” kata Puji.

Yang ia suka dalam komunitas ini adalah tidak pernah meninggalkan anggota. “Kalau hujan deras saat lari, kami berteduh bersama,” katanya.

Kata Puji, ada tradisi di Delta Runners yang disukainya, yaitu ‘tos tangan’ sebagai bentuk sapaan saat bertemu. “Biar semakin dekat antar anggota,” katanya.

Sumber: Tribun News Surabaya

Siarkan Beritamu Sekarang!
Redaksi komunita.id menerima tulisan berupa profil komunitas untuk dipublikasikan. Panjang tulisan minimal 2 paragraf. Kirim artikel ke [email protected]. Jika tulisan sudah pernah dimuat di blog atau situs media online lainnya, sertakan pula link tulisan tersebut.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *