Yayasan Gunung Mangkol Memberi Bukan Meminta

Yayasan Gunung Mangkol Lestari bergerak di bidang lingkungan terkhusus untuk mengelola Bukit Mangkol, Bangka Tengah, dengan penghijauan yang targetnya bisa dinikmati oleh semua orang.

“Banyak kenangan para orangtua kita pada puluhan tahun silam dengan keindahan dan kenyamanan Mangkol. Di sini ada orangtua kita, Bapak Yan Bunyamin yang sekaligus salah satu Pendiri dan Pembina Yayasan Gunung Mangkol Lestari datang jauh-jauh dari Jakarta untuk menyemangati kegiatan kita,” Ketua Yayasan Gunung Mangkol Lestari, Johan Riduan Hasan saat memberikan sambutan pada acara pelepasan burung yang diselenggarakan panitia perayaan Waisak 2017 bekerjasama Yayasan Gunung Mangkol Lestari dan Aalobi, Sabtu (22/4/2017).

“Beliau ini memiliki banyak kenangan, nostalgia dan pengalaman di Mangkol yang patut kita dengarkan nasehat dan semangatnya kepada kita-kita yang lebih muda,”

“Oleh karenanya, kalau hari ini kita berbuat untuk Mangkol, berbuat untuk lingkungan dan habitat yang ada, artinya kita sedang menyalurkan cinta dan kasih sayang kepada para orangtua kita yang memiliki banyak kenangan didalamnya,” papar Johan Riduan Hasan.

Dikatakannya, ratusan orang memiliki kenangan dan cerita indah masa silam di Mangkol, termasuk dirinya dan pengurus yayasa ketika dulu di masa sekolah.

Mangkol yang kini berstatus TAHURA, wajib untuk dikelola bersama dengan sebaik mungkin agar memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar, karena ia memiliki nilai historis dan budaya serta dapat menjadi tempat wisata alam.

“Oleh karenanya, keberadaan Yayasan Gunung Mangkol Lestari tidak boleh menjadi beban pemerintah, namun sebaliknya adalah membantu pemerintah. Oleh karenanya keberadaan Yayasan ini justru memberikan bukan meminta, berbuat bukan menghujat, memberikan solusi bukan mencaci maki,” tandasnya.

Johan Riduan Hasan mengatakan, dengan adanya Yayasan Gunung Mangkol Lestari ini, disinilah tempat masyarakat belajar mencintai alam, berbuat untuk kehidupan dan disini pula nanti mendidik generasi-generasi muda yang mungkin bisa dibentuk sekolah alam.

Sumber: Tribunnews

Siarkan Beritamu Sekarang!
Redaksi komunita.id menerima tulisan berupa liputan acara komunitas untuk dipublikasikan. Panjang tulisan minimal 2 paragraf. Kirim artikel ke [email protected]. Jika tulisan sudah pernah dimuat di blog atau situs media online lainnya, sertakan pula link tulisan tersebut.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *