Komunitas Relawan Anak Bangsa: Kembangkan Potensi Anak-Anak di Surakarta Melalui Berbagai Kegiatan

Komunitas Relawan Anak Bangsa (KRAB) adalah sekumpulan pemuda/i yang peduli dengan pendidikan anak jalanan, anak putus sekolah, anak dari keluarga tidak mampu, dan pengamen jalanan. KRAB tidak hanya bergerak dibidang kepedulian pendidikan meliputi juga pengembangan minat dan bakat yaitu program yang di usung adalah pengajaran sekolah formal atau kejar paket bagi anak jalanan, anak putus sekolah, anak dari keluarga tidak mampu, pengamen jalanan dan mengembangkan minat bakat mereka meliputi musik, kreativitas manik-manik, kain panel, desain baju, miniatur, photografi dan tari tradisional.

KRAB berdiri pada tanggal 4 Desember 2011  yang didirikan oleh Feriyana Lestari, mahasiswi Pendidikan Biologi angkatan 2009 Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS). Wanita tangguh tersebut terinspirasi oleh dua sosok luarbiasa yaitu Joko Widodo (Walikota Solo) dan  Agus Widanarko Penyuluh Badan Narkotika Kabupaten (BNK) Sukoharjo, kepeduliaan dan kecintaannya dengan pendidikan anak-anak membuat wanita berusia 21 tahun tersebut mendirikan KRAB. Komunitas tesebut memang cukup dini sehingga tidaklah mudah mencari dana untuk pengembangan KRAB, terbentur dengan legalitas KRAB itu sendiri. Tetapi selama ini KRAB dibantu oleh pemuda mitra BNK Sukoharjo meliputi pendanaan, fasilitas dan sumbangan.

KRAB belum memiliki kesekertariatan, tetapi BNK Sukoharjo memberikan fasilitas yaitu mako BNK Sukoharjo untuk tempat sekertariatan maupun tempat pengajaran KRAB. di jalan. Jendral Sudirman nomor 3  Sukoharjo.Selain di BNK Sukoharjo komunitas relawan anak bangsa juga diberi fasilitas oleh Ibu Komandan Kodim (Dandim) Sukoharjo yaitu Ibu Arline Jimmy Ramos, sebuah tempat untuk mengajar anak anak putus sekolah yang berada di belakang koramil kartasura.

Relawan yang tergabung dalam KRAB berasal dari berbagai mahasiswa dikaresidenan Surakarta. KRAB memiliki tiga bidang yaitu bidang kesejahteraan, kemitraan dan advokasi, bidang pendidikan yang memiliki divisi minat dan bakat, selain itu bidang pengkaderan. Ketiga bidang tersebut mengusung program-program yang mengembangkan siswa yang dibina KRAB.

Siswa KRAB yang tegabung ada 30 siswa. Pengajaran dalam bentuk formal dan non-formal. Kelas formal adalah kelas seperti pembelajaran di sekolah biasanya yang akan mendapatkan ijazah paket a, b dan c, sedangkan kelas musik bagi pengamen jalanan mendapatkan fasilitas pengajaran yang nantinya akan dicarikan tempat untuk mengamen dirumah makan atau café, kelas musiki dibimbing oleh relawan dari mahasiswa UMS pendidikan Biologi yaitu Pandu dan mahasiswa ISI Surakarta yaitu Dio.

Sementara, kelas kreativitas mempelajari berbagai hal seperti desain grafis, komputer, kreativitas manik-manik, kain flanel, desain baju maupun miniatur. Selain itu KRAB ada program bimbel (bimbingan belajar gratis) ditujukan untuk anak-anak dari keluarga tidak mampu area solo dan sukoharjo. Untuk bimbel tersebut terjumlah 60 siswa yang meliputi siswa SD kelas 3, 4, 5, 6  dan SMP kelas 7, 8, dan 9.  Adapula kelas tari, kelas tari dibimbing oleh relawan dari mahasiswa ISI Surakarta yaitu Teguh.

Sumber: Kreasi KRAB

Siarkan Beritamu Sekarang!
Redaksi komunita.id menerima tulisan berupa profil komunitas untuk dipublikasikan. Panjang tulisan minimal 2 paragraf. Kirim artikel ke [email protected]. Jika tulisan sudah pernah dimuat di blog atau situs media online lainnya, sertakan pula link tulisan tersebut.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *