Nama Avo Salae sendiri berasal dari bahasa lokal (Etnis Kaili Ledo) yang memiliki makna seruas bambu. Dengan semangat Avo Salae itu mereka mengharapkan agar Komunitas yang mereka bentuk ini dapat menyatukan berbagai elemen masyarakat tanpa ada ruang sekat yang membatasi.
Di awal berdirinya Komunitas Seni Avo Salae di akui oleh pemerintah setempat dengan keluarnya SK yang di terbitkan pada tanggal 5 Juli 2012 oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata No. 431/13/VII/DISBUDPAR
Sampai saat ini kaderisasi Komunitas Seni Avo Salae telah memiliki 3 angkatan atau yang biasa mereka sebut sebagai rumpun. Namun, jumlah keanggotaan Komunitas Seni Avo Salae mengalami pasang surut yang dimana jumlah anggota mereka saat ini adalah 14 Orang
Dalam perjalanannya Avo Salae pernah beberapa kali mengisi di acara yang di adakan pemerintahan yaitu Festival Teluk Palu 2012, Festival Danau Poso 2013, Hari Nusantara 2013, Festival Teluk Palu 2014 dan Sarasehan Seniman dan Budayawan 2014.
Komunitas Seni Avo Salae terus melakukan proses penciptaan karya baik yang berbasis pada nilai kearifan lokal maupun kontekstual kekinian yang di kemas dalam bentuk kontemporer. Adapun Karya-karya dari Komunitas Seni Avo Salae yaitu :
Karya Musik :
– Kenapa Tidak
– Ngata Palu
– Nemo Mosisala
Karya Teater
– Lakon Sampah
– Lakon Noumbu Banua