Komunitas Sharp Galakkan Anti-Sampah Plastik

Dilantik pada 19 Maret lalu, komunitas peduli lingkungan Sharp Greenerator langsung turun ke jalan untuk menggelar aksi nyata pada peringatan Earth Day, pada 20 April hari ini. Mereka berkampanye mengurangi penggunaan kantong plastik.

Para aktivis lingkungan muda ini pun melakukan kegiatan aksi bersih sampah di jalanan Kota Bogor, Jabar sekitar Kebun Raya, mencabut paku pada pohon-pohon peneduh jalan, dan membagikan tas kain secara gratis kepada para pengunjung Kebun Raya Bogor. Ini sebagai ajakan pengguna jalan untuk mengurangi penggunaan kantong plastik.

Aksi yang diikuti sekitar 40 anggota komunitas dari 5 sekolah di Bogor ini berhasil mengumpulkan sampah 50 kilogram. Sampah non-organik selanjutnya disumbangkan kepada pusat daur ulang milik Kebun Raya Bogor untuk dipilah dan dimanfaatkan para ibu rumah tangga, komunitas karang taruna, maupun anak panti asuhan binaan mereka sebagai bahan pembuatan aneka kerajinan daur ulang.

Selain anggota komunitas, kegiatan juga diikuti oleh sejumlah organisasi nirlaba lingkungan hidup, yaitu Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Kebun Raya Bogor, Transformasi Hijau (Trashi), Yayasan Terumbu Karang Indonesia (Terangi), World Wild Fund (WWF) Indonesia, serta Borneo Orangutan Survival (BOS) Foundation.

Kelima organisasi nirlaba lingkungan hidup ini merupakan mitra PT Sharp Electronics Indonesia (SEID) dalam mengawal dan mendampingi aktivitas Sharp Greenerator sejak pertama kali diluncurkan pada November 2015.

Haruhiko Sano selaku General Manager Brand Strategy Group Division SEID mengungkapkan antusiasmenya atas aksi nyata pelestarian lingkungan yang dilakukan oleh anggota komunitas untuk merayakan Earth Day.

“Menurut informasi yang kami dapatkan, Indonesia menduduki peringkat dua di dunia sebagai penghasil sampah plastik terbesar ke laut setelah China. Bahkan menurut data dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), jika sampah kantung plastik hasil dari 100 toko dalam kurun waktu setahun dikumpulkan, luasnya dapat mencapai 60 kali lapangan sepak bola! Ini tentu bukan kabar yang menggembirakan untuk kita semua,” paparnya.

Selain melakukan aksi bersih-bersih jalanan, para peserta juga mendapatkan edukasi cara mengurangi sampah dalam kehidupan sehari-hari dari organisasi nirlaba, Transformasi Hijau (Trashi).

Misalnya, membiasakan diri membawa kontainer makanan sendiri saat membeli makanan atau jajanan untuk mengurangi sampah pembungkus, membawa tas sendiri (nonplastik) setiap berbelanja, mengurangi kebiasaan membawa pulang makanan ketika makan di luar rumah, selalu mengupayakan untuk tidak membeli produk dalam kemasan sachet melainkan membeli produk yang dikemas dalam ukuran besar atau pilih produk yang dikemas dalam botol kaca, dan sebagainya.

Foto dan narasi diambil dari sumber.
Siarkan Beritamu Sekarang!
Redaksi komunita.id menerima tulisan berupa liputan acara komunitas untuk dipublikasikan. Panjang tulisan minimal 2 paragraf. Kirim artikel ke [email protected]. Jika tulisan sudah pernah dimuat di blog atau situs media online lainnya, sertakan pula link tulisan tersebut.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *