Komunitas ‘Mi Fans Indonesia’, Pecinta Xiaomi Sekaligus Brand Ambassador

Mi Fans Indonesia memang luar biasa” menjadi kalimat pembuka Hugo Barra, VP Xiaomi Global, pada sebuah video selfie yang di-share di channel YouTube pada 12 April 2015. Dalam video berdurasi 39 detik, Hugo berterima kasih kepada Mi Fans, sebutan bagi fans Xiaomi, karena telah membuat perusahaan berhasil mencetak rekor. Seperti diketahui, Xiaomi berhasil melego smartphone Redmi 2 sebanyak 40.000 unit dalam gelaran flash sale pada 8 April silam. Hugo mengatakan bahwa mitra e-retailer-nya, Lazada, sampai kehabisan stok dalam hitungan menit. “Kami tidak bisa melakukannya tanpa kalian. Terima kasih banyak Mi Fans Indonesia,” ujarnya.

Orang nomor satu yang bertanggung jawab atas ekspansi Xiaomi ke luar Tiongkok itu tak pernah menduga bila penyebaran Xiaomi di Indonesia akan diadopsi dengan begitu cepat. Dari video tersebut, ia pun mengakui, kepopuleran produk smartphone Xiaomi di Indonesia tak lepas dari dukungan fans mereka di Tanah Air. Padahal Xiaomi sendiri baru hadir secara resmi di Indonesia pada bulan September tahun lalu. Dengan laju pertumbuhan seperti saat ini, Hugo meramalkan bahwa Indonesia akan menjadi pasar terbesar ketiga bagi Xiaomi, setelah Tiongkok dan India.

Hugo mengakui pentingnya penggemar di Indonesia karena jumlahnya sangat banyak. “Mi Fans di Indonesia saat ini jumlahnya sangat banyak, bahkan menjadi yang terbanyak di luar Tiongkok, mereka menjadi brand ambassador dalam mengenalkan produk-produk Xiaomi,” terangnya. Dalam satu event Hugo mengatakan bisa ada sekitar ratusan orang yang hadir, dan kegiatan itu dibuat oleh fans sendiri.

Dan memang itulah yang terjadi pada Januari silam. Komunitas Mi Fans di Yogyakarta menggelar acara gathering yang bertempat di Waroeng Babeh Jalan Melon 1, Depok, Sleman. Tak kurang dari 150 undangan hadir meramaikan Gathering tersebut. Dengan tamu dari luar kota hadir perwakilan Mi Fans Surabaya, Mi Fans Boyolali dan Mi Fans Madiun, Mi Fans Kebumen, Mi Fans Pati, dan YAC (Yogyakarta Android Community).

Acara yang digelar dengan rasa kekompakan dan kebersamaan ini akan senantiasa digelar secara berkesinambungan dari waktu ke waktu seiring dengan makin bertambahnya anggota Mi Fans di Yogyakarta”, demikian ungkap Isnan selaku ketua panita sekaligus ketua Mi Fans Yogyakarta. Selain memperkenalkan tentang Mi Fans Yogyakarta, acara juga diisi edukasi tentang cara membuat Thema di perangkat berbasis OS MIUI tersebut. saat ini, Mi Fans telah tersebar di beberapa kota di Indonesia, antara lain Yogyakarta, Madiun, Boyolali, Surabaya, Jakarta, Bandung, Kalimantan, Pati, Madiun, Semarang, Malang, Bali, dan lain-lain.

Bagi masyarakat Indonesia yang tidak menyentuh sosial media, mungkin brand Xiaomi sendiri belum begitu dikenal. Sebab, Xiaomi tidak berinvestasi banyak dalam hal pemasaran atau iklan, baik di layar-layar televisi atau baliho berukuran besar di jalan-jalan. Di sinilah peran Mi Fans berada. Seperti dikatakan Hugo Barra, Mi Fans di Indonesia secara tidak langsung juga menjadi duta bagi Xiaomi.

Lalu berapa jumlah total Mi Fans Indonesia? Sampai saat ini memang belum ada angka pasti dari pihak Xiaomi. Namun jika dilihat dari akun media sosialnya, pada awal tahun jumlah fanpage-nya mencapai 55.000 orang, kini berjumlah 81.000 likes. Sementara, akun Twitter Mi Indonesia meningkat 100 persen selang lima bulan dari 7.800 orang menjadi 15.700 follower pada akhir Mei 2015. Hal tersebut kontras jika dibandingkan dengan jumlah follower Twitter Xiaomi Singapura dan Malaysia yang hingga kini jumlahnya hanya ratusan.

Xiaomi memanfaatkan komunitasnya ini sebagai media untuk mempromosikan produknya. Xiaomi berharap pada metode marketing word of mouth terutama di media sosial. Di mana informasi tersampaikan secara viral. Ini merupakan salah satu strategi dari Xiaomi untuk menekan cost, terutama biaya marketing. Lihat saja, jarang terlihat iklan Xiaomi di berbagai media. Hhhhmmm…cukup cerdik.

Foto dan narasi diambil dari Selular.ID

Siarkan Beritamu Sekarang!
Redaksi komunita.id menerima tulisan berupa profil komunitas untuk dipublikasikan. Panjang tulisan minimal 2 paragraf. Kirim artikel ke [email protected]. Jika tulisan sudah pernah dimuat di blog atau situs media online lainnya, sertakan pula link tulisan tersebut.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *