Wanita Indonesia Tanpa Tembakau (WITT) Galakkan Kampanye Stop Merokok

Puluhan wanita yang tergabung dalam Wanita Indonesia Tanpa Tembakau (WITT) tak henti-hentinya melakukan kampanye stop merokok. Kampanye untuk kesehatan tidak saja dilakukan di mall dan tempat umum, tetapi juga di stasiun kereta api Gubeng, Surabaya.

Arie Soeripan, Ketua WITT Jawa Timur mengaku prihatin dengan peraturan derah (Perda) tentang rokok yang masih belum maksimal. “Harusnya, Pemkot dan DPRD tegas dalam mengimplementasikan Perda rokok. Sehingga, bisa mempersempit ruang gerak para perokok, khususnya di tempat-tempat umum. Seperti di stasiun kereta api ini,” kata Arie pada wartawan.

Aktivis perempuan ini berkeinginan, Surabaya atau Jawa Timur layaknya Singapura yang secara tegas melarang merokok di tempat umum. “Kalaupun ada, disiapkan khusus di sebuah tempat,” terang wanita yang juga ketua Gerakan Anti Narkotika (Granat) Surabaya itu.

Menurutnya, kampanyenya kali ini bertujuan meminimalis pengguna rokok. Sebab, rokok merupakan pintu gerbang mengarah penggunaan narkoba. Data tahun 2010 perokok di Jawa Timur mencapai angka 59 persen dibanding propinsi lain untuk golongan remaja.

“Segmen remaja di Jawa Timur masih cukup tinggi untuk konsumsi rokok,” tegasnya. Apalagi, katanya lebih lanjut, ditunjang banyak perusahaan dan pabrik rokok yang bercokol di Jawa Timur. Untuk itulah, WITT ingin bekerja sama dengan pemerintah propinsi agar segera memutuskan Perda terkait rokok ini.

Sementara itu, Suprapto Humas PT KAI Daops 8 mengatakan mendukung dengan adanya kegiatan yang dilakukan oleh WITT. Karena PT KAI sendiri sudah memberlakukan peraturan dalam merokok di atas kereta api. “Lalu menyusul juga di lingkungan kereta api,” katanya pada media.

Sebagai bentuk dukungan terhadap larangan merokok di tempat umum, pihaknya sudah membuatkan ruangan bebas merokok. Untuk itu, jika ada yang kedapatan merokok di atas kereta api, akan ada sanksi tegas yang sudah ditetapkan.

Salah satunya adalah dengan cara menurunkan penumpang di tengah jalan, bila ada penumpang yang kedapatan merokok di tas kereta api. Sebab, saat ini seluruh gerbong yang ada sudah ber-AC. “Jadi, tindakan itu harus kita berlakukan untuk kebaikan bersama,” tandasnya

Sumber: Jurnal Indonesia

Siarkan Beritamu Sekarang!
Redaksi komunita.id menerima tulisan berupa liputan acara komunitas untuk dipublikasikan. Panjang tulisan minimal 2 paragraf. Kirim artikel ke [email protected]. Jika tulisan sudah pernah dimuat di blog atau situs media online lainnya, sertakan pula link tulisan tersebut.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *