Medan Debaters Forum; Menyebarluaskan Manfaat Berpikir Kritis Bagi Masyarakat Luas

Komunitas ini didirikan pada pertengahan Juli 2010. Awalnya bernama Medan Debaters Community, lalu kemudian berubah menjadi Medan Debaters Forum pada 2012. Menurut salah satu pendiri sekaligus Presiden Medan Debaters Forum, Hot Maringan Samosir, perubahan nama ini ditujukan untuk lebih mengapresiasi kebutuhan dan urgensi komunitas dalam menggerakkan dan menyebarluaskan manfaat debat dan berpikir kritis bagi masyarakat luas.

“Kita hidup di negara demokrasi yang tanpa kita sadari, menuntut kita untuk terbiasa menerima berbagai pendapat dan masukan dimana perbedaan dan pertentangan amat sulit dihindari. Guna mengakomodir hal tersebut, maka timbul suatu pemikiran untuk membiasakan para generasi muda melakukan debat yang sehat, kritis dan bertanggungjawab. Debat yang kita maksud di sini adalah simulasi debat parlemen negara-negara parlementer dalam rangka mengesahkan suatu rancangan pemerintah. Melalui debat ini, kapasitas berpikir, menganalisis dan mendengar pendapat orang lain akan semakin berbudaya di masyarakat kita dalam tatanan demokrasi yang toleran,” jelasnya.

Untuk semakin mengukuhkan eksistensinya, maka komunitas ini telah mengesahkan akte pendiriannya melalui notaris pada 04 November 2013 lalu. Hal ini juga untuk mendukung legalitas dalam pelaksanaan kegiatan yang bersifat multi institutional. Adapun kegiatan yang telah dilakukan guna mencapai hal tersebut adalah dengan membantu pendirian klub-klub debat bahasa Inggris di berbagai instansi sekolah dan universitas. Selain itu, pelaksanaan lomba yang dilaksanakan secara reguler sebagai ajang aktualisasi kemampuan serta penyediaan sumber daya manusia pengajar menjadi agenda penting yang sedang dijalankan.

“Sedari awal, kami menyadari bahwa orientasi komunitas ini adalah institutional-oriented, bukan people-oriented. Dalam hal ini, penyebarluasan pemahaman dan kesadaran akan pentingnya ruang publik untuk berdebat secara sehat dan ilmiah hanya akan terwujud bila dimulai dari institusi pendidikan dimana para generasi muda sebagai agen perubahannya. Saat ini kami telah melakukan banyak kerjasama baik dengan pihak pemerintah maupun swasta, serta beberapa media lokal. Harapan kami saat ini adalah bagaimana kami dapat mengembangkan sayap kerjasama dengan pihak korporat guna menyodorkan ide debat ini sebagai bagian dari pelaksanaan Corporat Social Responsibility guna meningkatkan kapasitas berpikir generasi muda,” jelasnya lebih lanjut.

Secara garis besar, ada tiga sistem debat yang biasa digunakan dalam format kompetisi atau turnament, yaitu Asian Parliamentary System, Australasian Parliamentary System dan British Parliamentary System dimana pada pelaksanannya ada 3 kategori lomba yang biasa digelar: (i) high-school category, (ii) varsity category and (iii) open category dimana akan ada yang menjadi pendebat (debater) baik dari pihak positif maupun negatif serta menjadi juri (adjudicator) yang akan menentukan siapa yang menjadi pemenang debat tersebut.

Institusi baik sekolah, universitas serta lainnya yang berminat untuk mengembangkan English Club mereka dengan English Debating Material  dapat menghubungi contact person: +6285276537097 atau mention ke akun twitter @medandebaters. Informasi lebih lengkap dapat dilihat pada Facebook Group: Medan Debaters Forum (The Official Group) dan Facebook Fan Page: Medan Debaters Forum (The Official Page)

Sumber: Cerita Medan

Siarkan Beritamu Sekarang!
Redaksi komunita.id menerima tulisan berupa profil komunitas untuk dipublikasikan. Panjang tulisan minimal 2 paragraf. Kirim artikel ke [email protected]. Jika tulisan sudah pernah dimuat di blog atau situs media online lainnya, sertakan pula link tulisan tersebut.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *