Persatuan Masyarakat Toraja Minta Pembangunan Bandara Dipercepat

Persatuan Masyarakat Toraja Indonesia (PMTI) menemui Wakil Presiden Jusuf Kalla. Mereka meminta pembangunan Bandara Buntu Kunik Tana Toraja dipercepat.

Pertemuan selama satu jam itu dihadiri Ketua PMTI Frederick Batong, Bupati Kabupaten Tana Toraja Nico Biringkanae, Anggota DPR RI Marcus Nari, dan Wakil Bupati Toraja Utara Viktor Batuan Batara. Menurut Nico, pariwisata menjadi potensi penting bagi Tana Toraja dan Toraja Utara saat ini.

Pemerintah daerah ingin mengembangkan potensi ini. Namun, Pemerintah Daerah memiliki kendala mengembangkan pariwisata karena akses yang tak memadai menuju daerah mereka. Wisatawan harus menempuh perjalanan darat selama delapan jam dari Makassar karena tak adanya akses pesawat udara yang memadai. Tak adanya lapangan udara menjadi kendala utama proses pembangunan di dua Kabupaten itu.

“Pariwisata di Tana Toraja tak bisa sejalan dengan pertumbuhan ekonomi tanpa adanya dukungan infrastruktur, terutama lapangan terbang Buntu Kunik,” kata Nico usai pertemuan.

Namun, rencana pembangunan sudah disusun. Lapangan udara akan dibangun di atas lahan seluas 250 hektare dengan landasan pacu 2,5 kilometer. Dana yang dianggarkan untuk pembangunan sekitar Rp1,7 triliun.

Pemerintah Daerah telah mendapatkan Rp300 miliar untuk membangun sebagian infrastruktur bandara. Kini, Pemerintah Daerah mengalami kekurangan dana sekitar Rp1,4 triliun.

PMTI di Kantor Wapres/MTVN Dheri Agriesta

Menurut Nico, Kalla memberikan tanggapan positif atas permintaan mereka. Tapi, hingga saat ini belum ada kucuran dana ke mereka.

“Saya kira beliau tak perlu diragukan. Kami sebagai anak, beliau memberikan petunjuk yang arif,” kata Ketua PMTI Frederik Batong.

Frederik mengatakan, pemerintah akan membahas percepatan pembangunan Bandara Buntu Kunik dalam waktu dekat. Sementara sebelumnya, mereka sudah pernah mengadakan pertemuan dengan Kalla membahas rencana pengembangan daerah di Toraja.

“Pembangunan lintas provinsi itu dilaksanakan serentak, tahun depan selesai,” kata dia.

Frederik berharap bandara yang mulai dibangun sejak era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ini dapat dilanjutkan pada pemerintahan Presiden Joko Widodo. Sebab, pemerintah daerah mengharapkan pembangunan bandara dapat selesai untuk dapat memangkas waktu wisatawan yang ingin berkunjung ke Tana Toraja.

“Tentu bertahap, kita minta dengan Pak Wapres disesuaikan dengan yang ada saat ini, tapi tidak berhenti (pembangunannya),” kata Frederik.

Sumber: MetroTVnews
Siarkan Beritamu Sekarang!
Redaksi komunita.id menerima tulisan berupa liputan acara komunitas untuk dipublikasikan. Panjang tulisan minimal 2 paragraf. Kirim artikel ke [email protected]. Jika tulisan sudah pernah dimuat di blog atau situs media online lainnya, sertakan pula link tulisan tersebut.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *