Paguyuban sepeda Ngudi Waras; “Njajah Deso Milangkori”

Paguyuban sepeda Ngudi Waras yang bersekretariat di Desa Birit, Kecamatan Wedi punya motto menarik dalam menunjukkan eksistensinya. Motto yang diusung adalah Njajah Deso Milangkori.

“Meskipun anggota kami usianya sudah tua, tapi kami tetap semangat untuk bersepeda. Usia anggota mulai dari 50 tahun keatas. Motto njajah deso milangkori dengan maksud melihat pembangunan di Klaten kaya apa, kita lihat dengan cara bersepeda melintasi seluruh penjuru Klaten,” jelas Ketua Paguyuban Ngudi Waras, Yohanes Sugitno, Rabu (29/06/2016).

Yohanes mengungkapkan, kegiatan bersepeda dilaksanakan setiap rabu mulai pukul 07.00 WIB. Rabu dalam bahasa jawa Rebo memiliki arti rekae ngen badanne obah. Sedangkan jam 7 pagi dalam perhitungan Jawa memiliki makna pitulungane Gusti Allah supaya orang usia lanjut tetap waras dengan cara pit-pitan (bersepeda) dengan upaya menjelajahi desa. Hingga saat ini anggota Ngudi Waras berjumlah 30 orang dari berbagai kalangan.

“Kita bersama-sama mengajak untuk menyembah Gusti Allah yang telah memberikan kesehatan, sandang, pangan dan segala hal. Kalau kita tidak nindakke (menjalankan) ibadah maka kita tidak lama lagi jam 3 sore (sudah angslep),” ujarnya.

Yo menceritakan, rute yang dilalui senantiasa berbeda, melintasi jalan dari kampung ke kampung dan jalan besar. Sejumlah wilayah sudah dilalui oleh paguyuban Ngudi Waras seperti Sendangsono, Kulon Progo, Muntilan, Wonogiri, Wonosari, Sragen dan seluruh wilayah Klaten.

“Untuk rute yang jauh-jauh, tidak semua anggota ikut. Hanya anggota yang badannya kuat dan masih fit. Jenis sepeda macam-macam. Yang terpenting sepeda dalam keadaan sehat. Setiap perjalanan, kita selalu membawa teknisi reparasi dan tim medis,” terangnya.

Yo menambahkan selama bulan puasa, kegiatan dilaksanakan pada pukul 16.00 WIB. Sehingga usai bersepeda, pulang ke rumah dan berkumpul bersama keluarga untuk buka puasa.

Sumber: Sorotklaten

 

Siarkan Beritamu Sekarang!
Redaksi komunita.id menerima tulisan berupa profil komunitas untuk dipublikasikan. Panjang tulisan minimal 2 paragraf. Kirim artikel ke [email protected]. Jika tulisan sudah pernah dimuat di blog atau situs media online lainnya, sertakan pula link tulisan tersebut.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *