Untuk menyosialisasikan agar masyarakat di Kota Solo dan sekitarnya gemar naik Batik Solo Trans (BST), Komunitas #kotasolo menggelar Blusukan BST. Kegiatan tersebut dilakukan Jumat (6/3/2015).
Sukarelawan Komunitas #kotasolo, Budi Prajitno mengatakan, blusukan BST ini dilakukan oleh Komunitas #kotasolo dengan mengambil start di halte BST depan Rumah Sakit (RS) Kasih Ibu Surakarta, kemudian menelusuri Kota Bengawan sampai Jurug. Kemudian, sukarelawan Komunitas #kotasolo kembali ke lokasi start yaitu di depan RS Kasih Ibu Surakarta juga dengan BST. “Ternyata naik BST itu nyaman,” terang Budi di sela-sela blusukan BST.
Sementara itu, sukarelawan Komunitas #kotasolo lainnya, Yayok Aryoseno menambahkan, dalam blusukan ini , sukarelawan Komunitas #kotasolo menyempatkan untuk bertandang ke makam pemilik tanah Rumah Duka Tiong Ting yang berada di belakang Rumah Duka Tiong Ting.
Sukarelawan Komunitas #kotasolo disela-sela blusukan-nya juga sempat berbincang-bincang kepada pengguna BST terkait kesan-kesannya.”Kalau masyarakat banyak yang menggunakan transportasi umum dalam hal ini BST, maka hal ini bisa mengurangi kemacetan khususnya di Kota Solo,” kata Yayok.
Setelah melakukan blusukan BST, para sukarelawan menyebutkan secara umum, naik BST itu nyaman. Di antarany, fasilitas yang ada di dalam BST yang meliputi Air Conditioning (AC) adem, kondektur dan kru BST ramah, full musik, dilengkapi CCTV, relatif tepat waktu, dan sebagainya. Dengan pelayanan yang ramah tersebut, diharapkan mampu menjadi magnet bagi masyarakat untuk naik BST.
“Naik BST itu nyaman, tarif terjangkau yaitu umum Rp 4.000 per orang dan pelajar Rp 2.000 per orang sehingga cocok untuk siapa saja. Kalau masyarakat di Solo ini belum akrab dengan BST, ini karena jumlah koridornya belum lengkap,” imbuh Yayok.
Namun, jika masyarakat di Solo itu sudah tahu BST dan koridornya lengkap, maka pihaknya yakin bahwa masyarakat akan memilih untuk menggunakan BST.
Sumber: Joglosemar