Rumah Baca Teratai; Rangkul Generas Muda Untuk Terus Berkegiatan Positif

Menciptakan kegiatan positif bagi remaja dan anak-anak demi memperbaiki generasi mendatang, penting dilakukan di era modern ini. Seperti yang tengah dikerjakan oleh sekelompok remaja di Kampung Sangkrah RT 02/RW III, Dadapsari, Solo.

Melalui Rumah Baca Teratai  (RBT) yang memiliki beragam kegiatan seperti teater anak dan perkusi barang bekas, mereka merangkul generasi muda dan anak-anak sekitar untuk mengubah wajah kelam daerah itu menjadi ceria. Dulu, kawasan tersebut sering diwarnai aksi premanisme dan minum-minuman keras.

Di awal berdirinya, 17 Januari 2013, bukan perkara mudah untuk mengajak remaja di kampung tersebut terlibat aktif di RBT. Beragam cara telah mereka gunakan.

“Dari memberi undangan tertulis sampai kami harus door to door,” ujar Ketua RBT, Dicky.

Titik terang mulai terlihat ketika pengurus memperkenalkan RBT melalui media sosial. Volunteer dari berbagai kota, bahkan dari manca negara pun bersedia berbagi. Salah satunya seorang desainer asal Hongkong yang bersedia menyewakan tempat bagi RBT, yang sebelumnya hanya menempati bekas pos ronda.  Selain itu, sumbangan dalam bentuk buku yang datang dari berbagai pihak semakin memperbanyak koleksi di sana.

Tempat Pembelajaran

Setelah tiga tahun berdiri, kegiatan di RBT tak sekadar membaca dan pinjam meminjam buku saja. Belum lama, pengurus menggelar kegiatanwater calouring dan batik jumputan bagi anak-anak sekitar.  Kegiatan semacam itu, lambat laun mulai menarik minat anak-anak sekitar, hingga menjadikan tempat itu sebagai tempat untuk belajar.

Seperti yang sering diadakan di hari Senin malam, di rumah baca tersebut dapat dijumpai kelas Bahasa Inggris yang diampu oleh seorang mahasiswa asal Hungaria, Eszter Sotonyi.

RBT  juga pernah mengadakan beberapa kegiatan, seperti Edukasi Kesehatan Kanker Serviks dan Kanker Payudara dengan pembicara ahli bedah asal Banyuwangi dan Kelas Inspiratif bagi anak-anak, hasil kerja sama dengan Lanud Adisoemarmo.

“Kalau untuk remaja ada pelatihan Airbrush, sablon dan juga membatik. Bahkan yang sablon kita bukan hanya pelatihan saja tapi juga menerima pesanan dari luar. Seperti kaos, tote bag, ataupun stiker,” ungkap Hendi, salah seorang pengurus RBT, Rabu (13/7).

Ketua RBT, Dicky menambahkan, bahwa di sana juga mengenalkan permainan tradisional dan budaya Jawa kepada anak-anak yang sering mengunjungi rumah baca.

“Permainan tradisional ada juga, seperti egrang, gundu dan beberapa permainan lain. Nantinya kita juga akan mengajarkan geguritan dan aksara Jawa, agar mereka lebih mengenal tulisan Jawa,” ujarnya.

Namun satu hal yang menarik dari RBT adalah pelajaran mengenai berbagi kepada sesama. Hal tersebut tercermin dari kegiatan sosial selama dua tahun belakangan yang selalu mereka lakukan di hari Jumat sore, yaitu membagikan nasi bungkus untuk tukang becak maupun pengguna jalan yang melintas di kawasan Sangkrah dan sekitarnya.

Sumber: Joglo Semar

Siarkan Beritamu Sekarang!
Redaksi komunita.id menerima tulisan berupa profil komunitas untuk dipublikasikan. Panjang tulisan minimal 2 paragraf. Kirim artikel ke [email protected]. Jika tulisan sudah pernah dimuat di blog atau situs media online lainnya, sertakan pula link tulisan tersebut.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *