Untuk pertama kalinya,Victory Community menggelar pertemuan dengan para partisipannya yang ada di Kota Batam di Hotel Pacific, Jumat (13/5/2016) malam lalu.
Pertemuan tersebut, sekaligus menjadi ajang sosialisasi dan perkenalan bagi komunitas yang baru berusia 1 bulan 13 hari.
Sebelumnya, Victory secara resmi hadir pada 1 April 2015 silam, dan tak lama lagi akan memiliki kantor sendiri di kawasan Jakarta.
“Victory ini bukan perusahaan investasi atau MLM, tapikomunitas yang didirikan atas azas dari kita, oleh kita, untuk kita. Dengan tujuan mensejahterakan seluruh anggotanya. Dan kami sudah ada legalitasnya di Kementerian Hukum dan HAM,” kata Pemilik Victory, Agustin Adi kepada Tribun Batam.
Dalam komunitas ini, Agustin mengklaim tidak ada instrumen investasi. Meski untuk bergabung partisipan dibebankan biaya paket partisipasi mulai dari Rp 1 juta.
Namun uang itu nantinya akan dikembalikan lagi kepada anggota, melalui unit usaha yang tersedia di Victory Community.
“Komunitas ini visinya bukan untuk marketing plan atau merekrut anggota saja, tapi kami juga berkomitmen untuk membangun 2.000 unit usaha, dan hasilnya itu nanti dikembalikan lagi kepada anggota,” ujarnya.
“Di Victory ini juga ada kaderisasi dan pelatihan-pelatihan. Jadi anggota juga akan diajarkan bagaimana menjadi moderator, pembicara. Mimpi kami itu menciptakan dua juta pemimpin berkarakter dan berakhlak mulia. Kami berharap juga bisa membangun ekonomi kreatif untuk masyarakat Indonesia,” sambung Agustin.
Konsep yang ditawarkan di Victory yakni sistem bagi hasil. Dimana pasif income yang bisa didapat anggota, mulai 1 persen per hari atau 15 persen dalam waktu dua minggu.
Saat ini lanjut Agustin, unit usaha Victory yang sudah berjalan, yakni RBT bekerjasama dengan beberapa provider Telekomunikasi di Indonesia.
Selain itu, juga ada unit agrobisnis dengan luas lahan 1.500 hektare yang bertempat di Padang. Kedepan rencananya juga ada unit untuk transportasi online.
“Kami punya hutan tanaman rakyat di Padang, bekerjasama dengan PT Cipta Utama Jaya Gemilang. Yang ditanam disitu pohon jabon dan jagung. Saat ini untuk jagungnya sekitar 300 hektare sedang dalam masa penyemaian. Hasilnya itu dalam setahun kami prediksi bisa sampai Rp 1 triliun,” katanya.
Agustin mengklaim, masyarakat yang bergabung di Victory akan banyak mendapat keuntungan. Terlebih Victory saat ini juga sudah memiliki privilege card yang dapat digunakan anggotanya di 32 bandara di Indonesia.
“Privilege card ini semacam fasilitas yang diberikan Victory kepada anggotanya. Jadi bisa makan gratis selama setahun di lounge bandara. Kami sudah bekerjasama dengan PT Angkasa Pura,” ujar Agustin.
Kendati menawarkan banyak keuntungan bagi anggotakomunitasnya, Agustin tak memungkiri setiap usaha ataupun bisnis pasti ada risikonya.
Selain dihadiri Agustin Adi selaku Pemilik Victory, pertemuan Jumat itu juga dihadiri Pendiri Victory untuk Batam, Fredy dan Pendiri Victory untuk Karawang, M. Yusuf Ritonga.
“Setelah pertemuan ini, nanti kami akan kontinitas dan tidak akan putus mengadakan pertemuan dan pelatihan partisipan di Batam. Karena komunitas ini juga perlu pertumbuhan,” kata Pendiri Victory untuk Batam, Fredy.
Sumber: Tribun News Batam