Ketimbang Ngemis Depok; Beri Inspirasi Anak Muda Untuk Bekerja

Seolah tidak mengenal kata lelah, kakek dan nenek-nenek yang kerap kita jumpai di pinggir jalan, dengan semangatnya mereka berjualan. Meski sudah berusia senja, mereka tidak mengenal kata bermalasan.

Hal tersebut mendorong suatu kelompok membentuk komunitas untuk bergerak mengumpulkan donasi. Komunitas Ketimbang Ngemis di Depok lahir pada Juni 2015, telah berhasil mendonasikan dan membantu perjuangan mereka yang dengan semangat memilih berjualan dibandingkan mengemis di jalan.

“Komunitas Ketimbang Ngemis Depok merupakan komunitas tingkat regional. Pusatnya ada di Yogyakarta, founder komunitas ini adalah mas Rizky. Latar belakang berdirinya komunitas itu dikarenakan mas Rizky sering melihat orang tua, kakek nenek yang masih semangat berjualan. Jadi dia berpikir kenapa ngga dia kembangin saja, dengan membantu berjualan dagangan mereka melalui IG (instagram) @ketimbang.ngemis serta mengumpulkan donasinya,” ujar Miya Putri Amalia, Public Relation Komunitas Ketimbang Ngemis Depok.

Dirinya mengatakan sejak terbentuknya komunitas pihaknya sudah memberikan dua donasi kepada mereka yang membutuhkan.

“Anggota komunitas tersebar di seluruh Depok, jumlah pastinya saya nggak tahu pasti. Mereka yang menemukan atau melihat kakek nenek yang semangat berjualan, bisa informasikan ke IG kami melalui akun @ketimbang.ngemis.depok,” katanya.

Ia menambahkan hingga kini pihaknya masih sebatas memberikan donasi, membantu berjualan dan meet up dengan anggota lain untuk diskusi tentang masalah internal dan pembahasan program.

Miya menuturkan sejak dibentuk Juni tahun lalu kini sudah ada 3.420 follower yang ada di instagramnya. “Alhamdulillah banyak yang membantu dan memberikan informasi ke kami. Nantinya dana yang terkumpul akan disalurkan kepada mereka yang benar-benar membutuhkan,” tutur Miya.

Tahun ini pihaknya sudah menyalurkan dua donasi antara lain ke Ibu Rukiyah dan Pak Tarmin. “Ibu Rukiyah berjualan kerupuk, sedangkan pak Tarmin berjualan minuman dan makanan kecil. Rumah pak Tarmin di Jalan H Dimun, dan dia berdagang di depan PT KL Mas di Jalan Tole Iskandar. Mereka hidup sendirian, untuk itu dari sekian banyak data yang masuk sehingga mereka yang diprioritaskan,” jelasnya.

Menurutnya pesan yang didapat dari mereka yang meski sudah di usia senja namun tetap berjualan adalah sebagai generasi muda, hendaknya harus mengikuti semangat yang mereka miliki.

“Terkadang kita suka lihat di jalan anak muda yang badannya masih segar, memilih mengemis di jalan. Padahal dengan kesehatan dan badannya yang masih bugar itu bisa lebih mendatangkan banyak rejeki dengan cara lain dibandingkan ngemis. Kita harusnya malu dengan semangat yang mereka miliki. Mudah-mudahan di moment Ramadhan ini mereka diberikan kesehatan dan keberkahan,” pungkas Miya.

Sumber: Depok News

Siarkan Beritamu Sekarang!
Redaksi komunita.id menerima tulisan berupa profil komunitas untuk dipublikasikan. Panjang tulisan minimal 2 paragraf. Kirim artikel ke [email protected]. Jika tulisan sudah pernah dimuat di blog atau situs media online lainnya, sertakan pula link tulisan tersebut.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *