Komunitas Pencinta Satwa (Kompas) Pontianak; Tempat Kumpul Pecinta Reptil, Unggas Hingga Mamalia

Berawal dari hobi memelihara hewan liar maupun hewan jinak, sejumlah anak muda di Kota Pontianak membentuk sebuah komunitas yang bernama Komunitas Pencinta Satwa (Kompas) Pontianak. Kompas Pontianak yang didirikan pada 26 Desember 2015, saat ini telah beranggotakan 35 orang dari berbagai kalangan maupun usia.
Masing-masing anggota memelihara sejumlah satwa liar hingga hewan yang memang lazim menjadi peliharaan pada umumnya. Mulai dari reptil, unggas hingga mamalia.

Sekadar diketahui bahwa Sekretariat Kompas Pontianak berada di Jalan Lembah Murai, Nomor 10 dan Villa Artalen di Jalan Husein Hamzah (Pal V) Pontianak. Ketua Komunitas Pecinta Satwa Pontianak, Muhammad Farras Naufal mengatakan, awal terbentuknya komunitas ini karena adanya keinginan para pecinta satwa tentang komunitas yang dapat mewadahi seluruh satwa peliharaan yang ada di seantero Kota Pontianak.

Melihat hal tersebut, lantaran masing-masing para pencinta satwa ini memiliki berbagai jenis satwa sehingga dikumpulkan menjadi satu dalam komunitas yang menghimpun seluruh jenis satwa yang dipelihara.

“Dengan membentuk komunitas ini, semua satwa dapat masuk sehingga pecinta satwa dapat berbagi pengalaman dan bertukar informasi,” ulasnya.

Komunitas ini tidak hanya sekadar kumpul-kumpul belaka. Namun para pencinta satwa ini berbagi informasi. Mulai dari bagaimana cara merawat satwa hingga melakukan kegiatan sosial.

Tak hanya itu, Kompas Pontianak juga melakukan kegiatan kontes dari berbagai jenis satwa. Jenis hewan yang dipelihara, seperti ular, iguana, musang, kucing, burung hantu serta berbagai satwa lainnya.

“Kita biasa melakukan pertemuan di Alun-alun Kapuas dan Tugu Khatulistiwa pada Minggu sore. Di situ kita berinteraksi bersama-sama anggota komunitas dan masyarakat,” paparnya.

Tim Rescue Siap Atasi Satwa Masuk Rumah

Yang tidak kalah penting, Kompas Pontianak juga siap dengan Tim Rescue. Masyarakat dapat menghubungi komunitas ini untuk membantu apabila ada hewan liar yang masuk ke dalam rumah.

“Kalau ada satwa liar masuk ke rumah warga, kami siap membantu untuk mengatasi atau mengambil hewan tersebut. Dengan menghubungi nomor HP: 089693808952/08981383765,” ujar mahasiswa Akuntansi Untan ini.
Sekadar diketahui bahwa anggota komunitas ini tidak hanya berasal dari Kota Pontianak saja, melainkan juga dari Kota Singkawang dan Kabupaten Sintang.

Sementara itu pada Oktober mendatang, Kompas Pontianak akan menyelenggarakan Kontes Satwa se-Kalbar. Yakni dengan berbagai satwa dari mamalia sampai reptil. “Dari kontes ini nantinya mau kita lakukan bakti sosial,” ulasnya.

Menurutnya, mengenai pemeliharaan dan perawatan hewan yang cukup sulit adalah jenis reptil seperti ular. Karena hewan reptil ini bersifat buas kehidupan alamnya yang tentunya mesti dipelajari. “Berbeda dengan karakter seperti kucing yang mudah dijinakkan,” ulasnya.

Sejauh ini berbagai kegiatan sosial telah dilakukan Kompas Pontianak. Salah satunya kegiatan berbagi nasi sekaligus membagikan makanan. “Ini sebagai rasa kebersamaan kita di Komunitas untuk meningkatkan jiwa sosial,” sebutnya.

Sementara itu, Fajar Bahari, salah seorang anggota yang saat ini memelihara hewan jenis ular retik (Sawak) dan kalajengking. Menurutnya, saat ini ada tujuh ekor kalajengking yang dipeliharanya. Hewan ini berbisa sehingga tidak pernah dipegang, melainkan disimpan di dalam akuarium. Dengan memberikan makanan seperti jangkrik.

Fajar menuturkan, memang ada tantangan tersediri dalam memelihara hewan seperti kalajengking dan ular. “Jadi ada keasikkan tersediri. Selain ada tantangan tentunya hewan yang biasanya hidup liar, namun bisa dipelihara,” paparnya.

Kalajengking peliharaannya diperoleh saat berada di wilayah pedesaan. Bahkan, apabila mempunyai waktu luang, dirinya sengaja berburu kalajengking hingga ke daerah pedalaman Kalbar.

Sumber: Equator

Siarkan Beritamu Sekarang!
Redaksi komunita.id menerima tulisan berupa profil komunitas untuk dipublikasikan. Panjang tulisan minimal 2 paragraf. Kirim artikel ke [email protected]. Jika tulisan sudah pernah dimuat di blog atau situs media online lainnya, sertakan pula link tulisan tersebut.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *