Mobilio Indonesia Community Region Semarang; Asah Empati, Perbanyak Teman

Komunitas otomotif di Kota Semarang makin ramai tiga tahun belakangan. Ini terlihat dari banyaknya anggota komunitas yang berkumpul di Jalan Pemuda dan Jalan Pahlawan setiap Jumat malam. Satu di antara yang meramaikan adalah Mobilio Indonesia Community Region Semarang.

Setelah membeli Honda Mobilio, Sony Arief Wicaksono aktif mengikuti gathering yang digelar bagi konsumen Mobilio di Semarang. Di pertemuan ini, Sony bertemu beberapa pemilik Mobilio yang aktif membuat komunitas yang bermulai di media sosial.

“Saya gabung di komunitas ini setelah diajak anggota gathering di pertemuan kedua,” ungkap Sony.
Awalnya, pria yang kini didapuk sebagai ketua Mobilio Indonesia Community Region Semarang periode 2016-2018 ini tertarik gabung di komunitas tersebut lantaran menyukai dunia otomotif. Dia pun berharap, dari anggota lain di komunitas, pria yang bekerja di satu Bank Perkreditan Rakyat (BPR) di Semarang itu bisa menambah ilmu, khususnya terkait modifikasi.

“Sebelum bergabung di komunitas ini, saya kesulitan mendapat informasi tentang memodifikasi Mobilio. Setelah bertemu anggota lain, saya pun mudah bertukar pikiran tentang modifikasi. Jadi banyak teman juga,” kata dia.

Tak hanya tentang mengutak utik kendaraan. Sony menyebut, menjadi anggota Komunitas Mobilio juga ada keuntungan lain. Dia mencontohkan, pemanfaatan member anggota komunitas yang bisa digunakan sebagai e-money dan e-tol. Hal ini terjadi lantaran komunitas yang berjejaring secara nasional itu menjalin kerjasama dengan sejumlah produsen atau pihak ketiga penyedia jasa.

“Kartu anggota juga bisa menjadi kartu diskon di merchant yang sudah menjalin kerjasama dengan komunitas. Dan, kartu ini tak hanya digunakan di region tetapi juga bisa diakses di region berbeda,” imbuh dia.

Di komunitas ini, Sony merasakan mendapat keluarga baru. Eratnya persaudaraan yang terjalin antar anggota membuat dia kerasan. Usia maupun latar belakang yang berbeda tak menghalangi mereka semaki dekat.

“Tak ada yang diistimewakan di komunitas ini. Bahkan, semua anggota punya sapaan sama. Untuk yang laki-laki disapa om dan perempuan dipanggil tante supaya setara semua. Yang tua tetap merasa muda dan yang muda tetap punya posisi sama dengan senior,” jelasnya.

Hal serupa juga dirasakan Helga Pristaniawan. Member yang bergabung di Mobilio Indonesia Community Region Semarang sejak 2014 tersebut mengaku memiliki banyak kenangan tak terlupakan bersama anggota lain di komunitas.

Di antara yang berkesan, di antaranya, saat mengikuti temu anggota atau kopi darat (kopdar) komunitas region Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta di Banjarnegara. Saat itu, region Semarang yang masih bernama region Jateng menjadi tuan rumah. “Di pertemuan itu, saya bisa bertemu semua saudara pengguna Mobilio. Padahal, saat kopdar, umur region Jateng masih muda. Tapi ternyata, member yang datang banyak dan rasa persaudaraan yang mereka tunjukkan begitu kuat. Masing-masing anggota turut serta membawa keluarga sehingga suasana semakin meriah,” kata Helga.

Helga pribadi bergabung di Komunitas Mobilio karena ingin mengaktualisasikan diri dan memperbanyak teman. Menurutnya, bergabung di komunitas dapat menggugah kepedulian terhadap sesama. “Selain dapat banyak teman, lewat kegiatan sosial yang digelar komunitas rasa empati kita bisa lebih terasah,” ujarnya.

Sumber: TRIBUN NEWS

Siarkan Beritamu Sekarang!
Redaksi komunita.id menerima tulisan berupa profil komunitas untuk dipublikasikan. Panjang tulisan minimal 2 paragraf. Kirim artikel ke [email protected]. Jika tulisan sudah pernah dimuat di blog atau situs media online lainnya, sertakan pula link tulisan tersebut.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *