Komunitas Mitsubishi Kuda Ranch JATIM; Jalin Persaudaraan Tanpa Batas

Persaudaraan bisa diawali dari mana saja. Para pemilik mobil Mitsubishi Kuda yang bergabung dalam Komunitas Mitsubishi Kuda (KMK) Ranch Jatim bertekad membina persaudaraan tanpa batas.

Sebanyak 15 mobil Kuda dari berbagai kota di Jawa Timur seperti Madiun, Kediri, Blitar, Trenggalek, Jombang, Malang, Pasuruan, dan Surabaya pekan lalu berkumpul. Sebagai tuan rumah untuk kumpul kuda (kumda) istilah yang dipakai di komunitas ini adalah Surabaya.

“Kami ingin sambang dulur-dulur di Surabaya. Selama ini kan hanya bertemu lewat dunia maya,” kata Iwan Samanta, joki (istilah pemilik Kuda) yang datang dari Blitar.

Menurutnya, kumda kali ini kebetulan disepakati di Surabaya. Kumda kali ini termasuk cukup lengkap meski ada beberapa anggota yang berhalangan datang.

Joki adalah panggilan bagi pengemudi Mitsubishi Kuda karena diidentikkan dengan kuda. Sementara noki adalah nomor joki. Nomor joki ini melekat seumur hidup sesuai motto satu kuda sejuta saudara.

Selanjutnya para joki yang datang sebagian besar bersama seluruh anggota keluarga ini melakukan konvoi untuk berjalan-jalan ke Madura. Pada awalnya, lokasi yang yang akan dituju adalah tugu Mercusuar dan Bukit Jaddih di Bangkalan.

Sebagai titik kumpul, para joki yang datang dari berbagai daerah itu bertemu di exit tol Tanjung Perak. Selanjutnya, mereka menuju ke Madura. Sebelum melanjutkan perjalanan, para joki berkumpul dan membagikan kue dan minuman.

“Inilah persaudaraan. Yang membawa bekal membagi ke saudaranya yang lainnya,” kata Bagus, anggota KMK.

Perjalanan beriringan kendaraan Mitsubishi Kuda berjalan tertib. Meskipun konvoi, rambu-rambu tetap menjadi prioritas. Jika ada anggota yang tertinggal, mereka akan menunggu.

Perjalanan ke Pulau Garam ini melewati Jembatan Suramadu. Sekitar 40 menit perjalanan dari Jembatan Suramadu sampailah di Tugu Mercusuar yang berada di Desa Sembilangan. Mercusuar buatan 1879 itu langsung menjadi objek foto.

Gelar tikar dan mengeluarkan semua perbekalan menjadi momen yang menyenangkan. Kompor, gula, dan kopi tak lupa dibawa untuk dinikmati bersama. “Ya beginilah kalau sudah berkumpul, semuanya dibawa,” lanjut Saiful Ricco, anggota KMK.

Pertemuan itu berakhir ketika senja mulai tiba. Mereka segera berkemas dan kembali menyusuri jalan. Konvoi tetap dengan komitmen awal, yaitu santun di jalan. Selepas pintu keluar Jembatan Suramadu mereka berpisah.

Meski jarang bertemu secara langsung karena kesibukan masing-masing anggota, kesolidan KMK Ranch Jatim terus dilakukan. Hal itu karena ranch Jatim akan menjadi tuan rumah dalam Jambore Nasional (Jamnas) ke-3 KMK sekaligus ulang tahun ke-5 komunitas itu.

“Salah satunya dengan kumpul kuda di Ranch Jatim. Ini sebagai sarana menyolidkan para joki untuk menyukseskan Jamnas 2017,” ungkap David Sunata, Ketua Panitia Jamnas.

Selain mengakrabkan para joki, tahapan Jamnas juga sudah dimulai, seperti kepanitiaan, menentukan lokasi Jamnas, hingga sponsor pendukung.

Tak jarang kopdar dadakan dilakukan meski hanya sekedar ngopi bareng atau berkunjung dan janjian bertemu di salah satu rumah atau tempat. Untuk berkumpul memang tidak ada waktu yang khusus. Mereka cukup fleksibel menyesuaikan dengan kondisi dan situasi. Namun, jika tidak sempat bertemu, mereka tetap berkomunikasi lewat media sosial.

Sumber: Tribun News

Siarkan Beritamu Sekarang!
Redaksi komunita.id menerima tulisan berupa profil komunitas untuk dipublikasikan. Panjang tulisan minimal 2 paragraf. Kirim artikel ke [email protected]. Jika tulisan sudah pernah dimuat di blog atau situs media online lainnya, sertakan pula link tulisan tersebut.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *