Komunitas motor klasik Japstyle dan Bratstyle Indonesia Tanah Ogi Ajatappareng (JBI Toa Ajatappareng), bukan sekedar komunitas motor yang hanya kopdar (kopi darat-nongkrong) dan touring. Namun komunitas motor tua yang dipunggawai Arkham ini, juga mempunyai jiwa sosial yang tinggi.
Kali ini JBI Toa Ajatappareng, menggelar bakti sosial (baksos) dengan mengunjungi seorang pelajar yang dirantai neneknya di rumahnya di Jalan Lasiming,Kelurahan Lapadde, Kecamatan Ujung, Kota Parepare, Sulawesi Selatan. Mereka juga memberikan bantuan berupa uang, untuk membantu biaya pengobatan dan sekolah untuk Putri, anak yang dirantai itu.
“Kita berkunjung ke Rumah Putri, seorang Siswa SDN 30 Kota Parepare, yang kabarnya dirantai oleh neneknya karena keterbelakangan mental. Sampai di sana kita melihat kondisi rumah Putri, memprihatinkan,” jelas Arkham, di rumah Putri di Jalan Lasiming, Minggu (22/01/2017).
Hal yang membuat Nenek Badong, melakukan hal demikian terhadap cucunya karena desakan impitan ekonomi. Badong terpaksa harus menjadi buruh cuci, dan mengikat cucunya dengan rantai besi karena dianggap kerap hilang dan pergi jauh, jika sang nenek sedang mencari sesuap nasi.
“Dana sebagian sudah terkumpul, setelah rapat dan memanggil semua anggota, kita Go dan Aksi. Tujuannya untuk meringankan beban Nenek Badong dan membantu kebutuhan sekolah Putri,” kata Arkham.
Tak bisa menahan haru, Nenek Badong pun meneteskan air mata saat menerima bantuan dari anak anak komunitas motor tua Kota Parepare ini.
“Terima kasih kami ucapkan. Namun kali ini Putri tak lagi di rumah, Putri diambil ke rumah tantenya untuk dirawat di sana,” kata Nenek Badong sambil menyeka air mata.
Sebelumnya Putri, Pelajar SDN 30 Kota Parepare, Sulawesi Selatan ini kerap dirantai oleh neneknya karena dianggap gila, Putri juga kerap menghilang jika sang nenek yang kesehariannya bekerja sebagai buruh cuci ini berangkat bekerja.
Sumber: MEGAPOLITAN