Dalam rangka memperingati hari kartini, Organisasi Aksi Solidaritas Era (OASE) kabinet kerja berkolaborasi dengan BPJS kesehatan menyelenggrakana kegiatan pemeriksaan IVA/Papsmear yang tersebar di indonesia di berbagai wilayah indonesia. Acara ini berlangsung di Puskesmas Karang Triti Bekasi Timur, Jumat (21/4)
Kepala cabang KCU Bekasi, Siti Farida Hanoum mengatakan, sebagai penyelenggra promgram JKN-NIS yang lebih dari tiga beroperasi,BPJS kesehatan siap mengawal dan menyukseskan misi OASE dalam minimalisir angka penderita kanker serviks di Indonesia , ” ungkapnya
“Program pemeriksaan IVA/Papsmear tersebut sejalan dengan implementasi program promotif preventif yang senantiasa digalaka BPJS kesehatan untuk meningkatkan derajat kesehatan penduduk indonesia,” ujar Siti Farida Hanoum.
Selain Bekasi, sejumlah wilayah indonesia yang melakasanakan pemeriksaan IVA/Pasmear pada waktu yang hampir bersamaan adalah Kalimantan Timur, Jambi, Gorontalo, Banten, Papua Maluku, Bungkulu, Riau dan Sulawesi Barat.
Berdasarkan data peserta BPJS kesehatan secara nasional tahun 2016, jumlah kasus kanker serviks di tingkat pelayanan rawat jalan tingkat lanjutan (RJTL) mencapai 12.820 kasus dengan total biaya sekitar Rp. 56,5 miliar.
Sementara tingkat rawat inap tingkat lanjutan (RITL), tercatat ada 6.938 kasus dengan total biaya Rp. 87,1milira. Pada tahun yang sama, terdapat 137.465 peserta JKN-KIS yang telah menjalani pemeriksaan IVA dan 206.497 peserta JKN-KIS yang menjalani pemeriksaan Papsmear,” jelasnya.
Selaku ketua tim penggerak PKK, Hj. Gunarti mengatakan, aksi Solidaritas era kabinet kerja bersinergi dengan BPJS kesehatan secara nasional. Lanjut Gunarti, pihaknya menilai penting untuk melakukan penggerakan pemeriksaan deteksi dini Kanker serviks dengan pemeriksaan IVA/Papsmear.
“Khusunya wanita di Kota Bekasi, kalau ada resiko terhadap penyakit kanker lebih diketahui lebih dini, kenapa, karena selama ini menderita kanker lebih sulit di sembuhkan, maka dari itu harus di periksa lebih dini sehingga penanganannya lebih dini untuk angka kesehatannya lebih sedikit,” imbuh Gunarti.
“Banyak yang fisiknya sehat tetapi ternyata kemungkinan yang bersangkutan mungkin sudah ada indikasi penyakit kanker serviks, maka dari itu saya mengimbau untuk mencegah dengan kartu JKN-KIS,” tandasnya.
Sumber: SEBEKASI