Gubuk Cerita (Gubcer) Malang: Dorong Kembali Minat Baca Masyarakat

Buku adalah jendela dunia, sudah tak asing di telinga kita. Masalahnya minat membaca buku masih jarang untuk dilakukan, baik dikalangan masyarakat biasa ataupun ditingkat sekolah dan universitas.

Berdasarkan data dari Central Connecticut State University, minat baca berada di peringkat 60 dari 61 negara yang dinilai. Artinya itu sama dengan nomor dua dari paling bawah. Masalahnya dengan membaca dapat menambah kualitas hidup seseorang serta menambah pengetahuan tentang hal-hal baru yang terjadi di dunia.

Melihat akan jumlah ini, Komunitas Gubuk Cerita (Gubcer) Malang, berupaya untuk mendorong kembali minat baca masyarakat, baik anak-anak muda atau orang tua sekalipun. Bertemakan perpustakaan keliling, Gubcer meminjamkan buku-buku dengan berbagai tema kepada masyarakat secara gratis dan tanpa kartu anggota.

“Kita punya koleksi buku di katalog itu ada sekitar 1.200 lebih, orang tinggal buka katalog, sebutkan mau pinjam buku apa, akan kita berikan,” kata Ragil Cahaya Maulana pendiri Gubuk Cerita Malang.

Mekanisme peminjaman buku pun, menurut Ragil sangat simpel dilakukan, bermodal kartu identitas baik SIM, KTM, KTP, atau tanda pengenal lainnya, maka satu buah buku bisa dipinjam dan dibawa pulang. “Nanti kita foto kartu identitas peminjam serta buku yang dipinjam apa saja, bagi anak kos akan kita catat alamatnya,” katanya memberi keterangan.

Didirikannya Gubcer menurut Ragil, berlatar belakang dari kesukaannya mengoleksi buku. “Saya dulu punya koleksi buku yang lumayan banyak, karena memang hobi saya membaca. Terus saat teman-teman berkunjung ke tempat saya, mereka celutuk kenapa gak buka perpustakaan saja,” pungkasnya seraya melanjutkan “itu awal mulanya saya berpikir membuat perpustakaan ini yang dimulai November 2015,”

Aktivitas lainnya yang sering dilakukan oleh Gubcer adalah dibukanya lapak peminjaman buku setiap hari Minggu, saat Car Free Day (CFD) berlangsung. “Sekarang anggota banyak yang masih liburan, jadi untuk saat ini kita sedang vakum,” pungkasnya.

Jumlah anggota yang dimiliki oleh Gubcer sendiri berdasarkan pengakuan Ragil ada sebanyak 12 orang. “Saat ini yang aktif ada sekitar 4 orang, yang lainnya sudah pada lulus kuliah dan kembali ke kampung halamannya masing-masing,” terangnya.

Mengenai rencana kedepan dari Gubcer lanjutnya adalah memperbaiki mekanisme peminjaman buku, serta mengaktifkan kembali lapak peminjaman buku yang akan dilakukan di depan taman kunang-kunang setiap malam Minggu dan dibarengi dengan diskusi santai mengenai isu-isu kontemporer yang saat ini tengah berkembang di masyarakat.

“Kami punya mekanisme baru, orang yang ingin pinjam buku harus masukan 1 buku ke katalog, kemudian kami akan batasi waktu peminjaman buku, maksimal 1 Minggu satu buku,” pungkasnya.

Sementara itu salah satu anggota Gubcer sekaligus pustakawan muda, Raditya Okvien menambahkan bahwa dilakukannya peminjaman buku kepada masyarakat merupakan cara lain dalam berbagi kebahagiaan.

“Saya merasa ketika saya membaca buku, ada perasaan bahagia. Apa salahnya kalau saya membagi kebahagiaan itu,” kata Radit.

Bila anda tertarik untuk meminjam buku, anda dapat menghubungi melalui akun media sosial Facebook ataupun Twitter, Gubuk Cerita. Bagi yang ingin melihat koleksi buku Gubcer dapat dilihat pada instagram Gubuk Cerita (@gubcer). “Kalau untuk katalog, kita sediakan link downloadnya di akun line Gubcer (@koq0546o), tertarik mau minjam buku apa bisa langsung hubungi kami,” tutur Radit.

Sumber: MALANG TODAY

Siarkan Beritamu Sekarang!
Redaksi komunita.id menerima tulisan berupa profil komunitas untuk dipublikasikan. Panjang tulisan minimal 2 paragraf. Kirim artikel ke [email protected]. Jika tulisan sudah pernah dimuat di blog atau situs media online lainnya, sertakan pula link tulisan tersebut.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *