Sejumlah Musisi dan Komunitas Gelar Berandakustik Ramadan di Lapas Sukamiskin

Mengusung tema “Terima Kasih Penjara”, Berandakustik Ramadan kali ini dihelat dalam rangka perilisan album Terima Kasih Penjara. Berlangsung di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Sukamiskin Jalan AH Nasution Kota Bandung, Minggu 3 Juni 2018, para musisi tampil menghibur penghuni lapas.

Selain Komunitas Musisi Mengaji (Komuji), Berandakustik Ramadan juga didukung Komunitas Suka Quran, Ikatan Alumni ITB Jawa Barat, dan Lapas Sukamiskin. Tampil dalam format akustik, Kikan Namara tampil selama hampir 30 menit. Eks vokalis band Cokelat itu mengemas aksinya lewat lima tembang yang sarat makna.

“Selamat sore. Saya senang bisa tampil di sini hari ini. Di lagu pertama ini, mudah-mudahan saya bisa menggugah semangat siapapun yang hadir,” kata Kikan menyapa.

Dari suara khasnya, Kikan menyajikan hit milik Gombloh, Kebyar-kebyar. Setelah lagu yang bertema nasionalisme, Kikan mengajak puluhan penonton yang merupakan penghuni lapas untuk merenung sejenak. Kali ini, lewat lagu dari Chrisye, Hening.

“Saya bersyukur bisa datang ke tempat ini. Tahun lalu juga pernah ke sini, walaupun tidak bernyanyi. Mudah-mudahan yang saya hadirkan sore ini bisa menjadi berkah buat semua,” ungkap Kikan.

Tak afdal rasanya jika Kikan tak mengisi repertoar dengan lagu religi. Kikan menyebutkan, dia memilih lagu religi ini untuk dinyanyikan karena lagu ini memiliki makna yang personal untuk dia.

“Kita, manusia adalah para pendosa,” ujar Kikan dengan suara bergetar menahan tangis.

Tanpa menunggu lama, Kikan menyanyikan Ketika Tangan dan Kaki Bicara dengan syahdu. Begitu pula saat dia menyanyikan Tuhan dari Bimbo. Agaknya, Ramadan kurang lengkap tanpa mendengarkan lagu-lagu dari Bimbo.

“Jujur, tampil di sini lebih deg-degan daripada di tempat lain. Tapi saya senang bisa silaturahmi hari ini. Enggak menyangka kan saya bisa nyanyi lagu religi, biasanya nge-rock. Mudah-mudahan saya bisa diundang lagi ke acara kayak gini,” ungkap Kikan sebelum pamit.

Sebagai penutup, Kikan kembali mengajak penonton bersemangat untuk tetap mencintai negeri ini. Lagu Bendera berhasil menghangatkan saat ngabuburit kali itu.

Setelah Kikan, barulah penonton disuguhi lagu-lagu yang termuat di album Terima Kasih Penjara. Album ini dirilis Komunitas Suka Quran dan diisi sejumlah musisi dan penyanyi.

Salah satu penampil yang hadir adalah Alga dari The Panasdalam. Alga didaulat menyanyikan lagu Elegi Subuh. Ada pula kelompok nasyid Mupla dengan lagu Mendekap Cahaya. Dalam nuansa rock ada Raden Agung yang menyanyikan Menghitung Kalender.

Cerita tentang ibu dilantunkan Genya yang menyanyikan Persaksian Cinta. Sementara personel Mupla, Irfan, Agung, dan Sunjaw membentuk trio untuk menyanyikan Bahagia Bersama Quran. Terakhir, Irfan didaulat untuk menyanyikan Terima Kasih Penjara.

Kepala Lapas Sukamiskin Wahid Husein mengatakan, dia bangga dan berterima kasih khususnya kepada penggagas kegiatan. Menurut Wahid, dibutuhkan kreativitas yang luar biasa, sehingga bisa sampai diluncurkan album Terima Kasih Penjara.

“Sebetulnya saya bertanya, kenapa terima kasih penjara? Mungkin yang membuat ingin orang tertarik dengan karya ini. Buat saya, terima kasih Allah, dengan di sini, salah satunya tahu artinya hidup. Mudah-mudahan kegiatan ini bisa menjadi kabar positif untuk ke luar,” ujar Wahid.

Sumber: Pikiran Rakyat

Siarkan Beritamu Sekarang!
Redaksi komunita.id menerima tulisan berupa liputan acara komunitas untuk dipublikasikan. Panjang tulisan minimal 2 paragraf. Kirim artikel ke [email protected]. Jika tulisan sudah pernah dimuat di blog atau situs media online lainnya, sertakan pula link tulisan tersebut.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *