Yayasan Arisan Nasi Indonesia (YANI): “Bersama untuk Berbagi”

Membentuk sebuah wadah untuk berbagi menjadi tujuan komunitas yang satu ini. Yayasan Arisan Nasi Indonesia (YANI) namanya. Yayasan sosial nonprofit yang awalnya sebuah perkumpulan teman-teman tersebut, akhirnya membuat ide untuk membuat wadah dari hobi kumpulan pertemanan itu. Sejak dibentuk pada 14 Mei 2016 lalu, YANI tetap mempertahankan tujuannya dalam berbagi. Bergerak di bidang sosial yang dimana tingkat kepedulian yang tinggi tersebut menjadi dasarnya.

Pada 14 Mei 2016 dibentuknya komunitas ini, awalnya diberi nama Arisan Nasi Community. Namun namanya resmi diganti sejak 26 April 2016 menjadi Yayasan Arisan Nasi Indonesi. Sejak dibentuk, YANI memegang teguh pada moto komunitasnya itu, “Bersama untuk Berbagi”. Dengan moto ini, komunitas in bersama-sama membentuk wadah berbagi dengan sasaran yang tepat dan langsung diberikan kepada yang membutuhkan. Mengingat kegiatan berbagi yang dilakukannya itu langsung survei ke si penerima bantuan.

Menurut Neli Marlina selaku Ketua Harian Yani bercerita, terbentuknya YANI mula-mula terinspirasi dari kisah Mbah Asrori di wilayah Jawa yang setiap Jumat berkeliling dengan sepeda untuk membagikan nasi bungkus. Dari sana, tercetuslah ide untuk memberikan aksi serupa namun dilakukan dengan skala yang lebih besar. Kemudian, diakuinya, didirikannya Yani menjadi perantara untuk mereka yang sibuk namun tetap ingin untuk berbagi secara rutin dan tepat sasaran itu. “Karena sebaik-baiknya manusia, adalah mereka yang bermanfaat. Visi kami sejak berdiri itu bagaimana menjadi yayasan sosial nonprofit yang dapat membantuk untuk mereka yang membutuhkan dan bisa memiliki tempat singgah untuk yatim, piatu dan duafa,” paparnya.

Meski dinamakan arisan, namun bukan arisan biasa. Dibeberkan Neli, disematkannya nama arisan bagi nama yayasan sosial ini bertujuan agar memberikan pemahaman bahwa sodakoh pun juga wajib dan harus dilaksanakan untuk saling mengingatkan pentingnya berbagi. Meskipun tidak diwajibkan atau seikhlasnya, namun kita mengajak masyarakat untuk peka terhadap lingkungan masyarakat sekitar yang nyatanya masih banyak yang membutuhkan. “Dinamakan arisan sebetulnya agar memberikan kesan bahwa sodakoh pun adalah kegiatan rutin. Yang sebaiknya dilakukan secara rutin. Sehingga kami ingin mengingatkan kepada masyarakat untuk senantiasa berbagi,” paparnya.

Untuk jadwal kegiatan sendiri, komunitas ini membaginya ke beberapa minggu setiap bulannya. Diawali dengan kegiatan berbagi dana tunai untuk pengobatan atau biaya pendidikan, dilanjutkan dengan berbagi nasi boks atau menggelar warung makan nasi gratis untuk duafa di minggu kedua. Kemudian di minggu ketiga dilanjutkan kembali dengan kegiatan berbagi dana tunai untuk pengobatan atau biaya pendidikan. Terakhir di minggu ke 4 juga digelar nasi boks atau warung makan arisan nasi gratis untuk duafa dan program cuci mukena di masjid Cirebon dan sekitarnya. “Untuk info lebih lanjut bisa menghubungi nomor telefon kami atau datang langsung ke Jalan Ciremai Giri No 10W, Kota Cirebon, atau bisa langsung ke media sosial juga seperti instagram @arisannasiindonesia,” pungkasnya.

Sumber: RADAR CIREBON

Siarkan Beritamu Sekarang!
Redaksi komunita.id menerima tulisan berupa profil komunitas untuk dipublikasikan. Panjang tulisan minimal 2 paragraf. Kirim artikel ke [email protected]. Jika tulisan sudah pernah dimuat di blog atau situs media online lainnya, sertakan pula link tulisan tersebut.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *