Komunitas MDP Game Incubator (MGI)

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG-Game-game online sekarang ini terus bermunculan.

Bahkan sebagian orang pecinta game sampai membentuk sebuah komunitas yang dijadikan wadah untuk bermain games bersama.

Tapi bagaimana jika hobi bermain game ini dijadikan alasan seseorang untuk menciptakan atau mengembangkan sebuah game buatannya sendiri.

 Seperti yang dilakukan komunitas MDP Game Incubator (MGI).

MGI merupakan wadah yang disediakan kampus MDP untuk para mahasiswa buat belajar cara mengembangkan game sampai mempublish game yang dibuat sampai ke playStore.

Bhagaskara seorang mahasiswa yang merupakan anggota MGI mengatakan, tertarik dalam komunitas ini karena mengajarkan bagaimana anak muda bisa bersaing dalam dunia pembuatan industri game.

“MGI ini wadah untuk mengembangkan bakat dan minat mahasiswa dalam pengembangan game sehingga mahasiswa mampu bersaing dan bekerja dalam industri game,”

“Tak hanya membuat tapi kita juga belajar dalam teknis pengembangan game serta cara pemasaran game,” katanya.

Selain itu pria kelahiran Palembang, 13 Mei 1997 ini juga mengungkapkan kepuasannnya setelah bergabung dalam komunitas MGI ini.

“Kepuasan dari aktivitas ini adalah ketika game yang susah payah kita buat mendapatkan respon dari masyarakat baik itu respon positif maupun negatif.”

“Karena untuk mendapatkan respons ini, masyarakat harus tertarik terlebih dahulu dengan game buatan kita lalu mau mencobanya,” ungkapnya.

Sedikit berbeda dengan Bhagas, Felicia Giovanni Tjahyamulia salah satu anggota perempuan tertarik karena rasa penasaran yang ia miliki.

“Penasaran, orang tu kalau sudah suka sama game biasanya asik sampai lupa waktu, maininnya aja asik apa lagi kalau menciptakan game itu sendiri,” katanya.

 “Kalau untuk saya pribadi gak muluk-muluk mau gabung ke MGI karena saya ingin tahu cara mengembangkan game dan saya ingin membuat game buatan saya sendiri,” tambhanya.

Wanita kelahiran Bandung, 28 Juli 1999 ini juga mejelaskan bila ia berharap ilmu yang ia dapat dari MGI bisa menjadi bekal untuk cita-citanya.

“Di MGI kami mempelajari banyak hal baru seperti cara, tahapan, dan proses pengembangan game hingga memasarkan game yang telah kami kembangkan,” jelasnya.

“Dan aku tu pengen jadi pembuat game handal nantinya makanya ilmu ini dapat menjadi bekal apabila dikemudian hari kami terjun ke industri pengembangan game,”

“Entah itu sebagai developer dari suatu perusahaan maupun developer independen,” jelasnya lagi.

Gerry Jeven Timoti tertarik karena MGI adalah wadah yang tepat untuk menyalurkan hobinya yang mudah bosan dengan game yang ada.

MGI merupakan wadah yang disediakan kampus MDP untuk para mahasiswa buat belajar cara mengembangkan game sampai mempublish game yang dibuat sampai ke playStore.
MGI merupakan wadah yang disediakan kampus MDP untuk para mahasiswa buat belajar cara mengembangkan game sampai mempublish game yang dibuat sampai ke playStore. (Tribun Sumsel/ Tiara Anggraini)

“Mainin game pas bosen kan gitu alasannya nah kalo saya lama-lama bosen juga mainin game yang sama, untuk itu kampus ada nyediain tempat saya untuk menyalurkan minat saya yaitu MGI,” ujarnya.

“Lebih spesifik lagi di MGI ini aku terlibat dalam bidang sound composer dan ikut terlibat dalam pembuatan game.”

“Setelah mengikuti MGI dan setiap proses yang ada didalamnya, kita mendapat kepuasan pribadi ketika semua bisa bekerjasama dan menghasilkan sebuah produk yang merupakan hasil buatan kita sendiri,” ujarnya lagi.

Selain itu hobi ini merupakan hobi yang baik dan terstruktur, dimana setiap anggota dituntut untuk terus berfikir kreatif.

 “Bisa menang main game itu seneng yah rasanya, apa lagi sebagai penciptanya double seneng jadinya,” tutupnya.

Sumber : Tribun Sumsel.
Penulis: Tiara Anggraini
Editor: Wawan Perdana

Siarkan Beritamu Sekarang!
Redaksi komunita.id menerima tulisan berupa profil komunitas untuk dipublikasikan. Panjang tulisan minimal 2 paragraf. Kirim artikel ke [email protected]. Jika tulisan sudah pernah dimuat di blog atau situs media online lainnya, sertakan pula link tulisan tersebut.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *