Gabungan Komunitas Anak Toraja Gelar Aksi Peduli Kepada Pelajar SD di Pelosok Baruppu

TRIBUNTORAJA.COM, RANTEPAO – Gabungan komunitas anak Toraja menggelar aksi peduli kepada siswa-siswi di SD Negeri 7 Baruppu di Dusun Parodo, Lembang (Desa) Baruppu Parodo, Kecamatan Baruppu, Kabupaten Toraja Utara, Sulsel, Sabtu (16/3/2019).

Aksi peduli tersebut gabungan dari berbagai komunitas, diantaranya Aku Anak Toraja (AAT), Peduli Kasih Toraja, Motor Trail Toraja Utara dan bantuan personal dari Toraja maupun perantau.

Kegiatan aksi peduli dirangkaikan beberapa acara untuk menghibur pelajar di wilayah pelosok Kabupaten Toraja Utara itu.

Ketua AAT, Yansen Kondolele mengatakan turut prihatin melihat langsung kondisi sekolah, baik dari segi fisik dan perjalanan anak ke sekolah hingga perlengkapan.

“Banyak yang tidak memakai alas kaki, dari segi pakaianpun mereka memakai seadanya dan sebenarnya bukan pasangannya,” ucap Yansen, kepada TribunToraja.com, Senin (18/3/2019).

Contoh pasangan baju tidak sesuai dimaksud seperti baju coklat dipasangkan celana merah, baju putih dengan celana coklat karena hanya itu yang mereka punya.

Yansen menjelaskan, mirisnya pakaian sama dengan bangunan sekolah terbuat dari dinding papan yang sudah bocor, serta lantai beralaskan papan sudah rapuh dan sangat jauh dari kata layak digunakan.

“Keluhan terpenting dari pelajar, guru dan masyarakat setempat yaitu akses jalan yang kondisinya sangat parah dan hanya bisa dijangkau kendaraan khusus seperti motor trail,” jelasnya.

Lanjut Yansen, akses jalan menuju dusun Parodo medannya berbahaya karena susah dibedakan antara badan jalan dan drainase.

“Harapan kami dari tim aksi peduli ini semoga pemerintah membuka mata, dan memberikan perhatian khusus kepada SDN 7 Baruppu di Parodo dan pelosok desa,” tutur Yansen.

Sebab, katanya murid SDN 7 Baruppu sangat mengiginkan gedung sekolah yang layak dan perlengkapan sekolah hingga infrastruktur jalan diperbaiki sehingga bisa ditempuh kendaraan.

“Disana juga belum tersentuh jaringan sama sekali, sehingga menyulitkan kita berkomunikasi,” tutupnya.

Kata Yansen, biaya menggunakan sewa ke dusun Parodo sebesar Rp 600 Ribu pulang-pergi (PP) sehingga, para pelajar dan pendidik sangat terbebani, apalagi yang masih Honorer karena gajinya belum terbayarkan hingga enam bulan oleh Pemda Toraja Utara.

 

Penulis: Risnawati M
Editor: Suryana Anas
Sumber : Tribun Makassar

 

Siarkan Beritamu Sekarang!
Redaksi komunita.id menerima tulisan berupa liputan acara komunitas untuk dipublikasikan. Panjang tulisan minimal 2 paragraf. Kirim artikel ke [email protected]. Jika tulisan sudah pernah dimuat di blog atau situs media online lainnya, sertakan pula link tulisan tersebut.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *