Komunitas Biola dan Seniman Medan (KBSM) mengaku siap turun ke acara amal secara cuma-cuma jelang Ramadhan 1440 H yang beberapa saat nanti.
KBSM mengakui didirikannya komunitas ini didasari persaudaraan.
Wahyu Prasetyo, Ketua KBSM saat ini, mengatakan bahwa dirinya dan teman-teman siap turun jika dibutuhkan komunitas kemasyarakatan lainnya melakukan aksi sosial.
“Tapi kalau permintaan komersil, ya ngerti lah bang,” ujarnya tersenyum.
Dijelaskan Wahyu, Komunitas biola yang ia naungi ini punya acara-acara khusus saat Ramadan datang. Komunitas biola akan turun menggalang donasi untuk umat yang membutuhkan. Aksi sosial itu diinisiasi sendiri, bukan merupakan kerjasama orang lain.
“Ramadan-ramadan sebelumnya kita selalu turun ke kafe-kafe untuk menggalang dana. Biasanya di Jalan Abdullah Lubis dan Food court di Jalan Sisingamangaraja titik-titiknya saat Ramadan. tapi saat ini belum ada rencananya ke situ lagi,” ujar Wahyu.
Pria yang sehari-harinya berprofesi sebagai pemain musik di event-event ini mengatakan saat ini anggota KBSM berjumlah 40 orang. Namun dengan berbagai kesibukan masing-masing anggotanya, hanya beberapa yang aktif hadir setiap minggunya.
“Makanya kita belum ada pembicaraan buat aksi sosial seperti Ramadan yang lalu. Kita menunggu juga dari teman-teman yang lain pendapatnya seperti apa ya,” sambungnya.
Wahyu yang ditemui Tribun Medan bersama teman-temannya Minggu (28/4/2019) sore mengatakan bahwa rutinitas pertemuan mereka setiap akhir pekan merupakan buah persaudaraan. Baginya, skill bermain bola akan turun saat persaudaraan terjalin.
“Kita ini kan komunitas bukan tempat les ataupun yayasan. Di sini kita ingin menjaga kekeluargaan. Jadi bagi teman-teman yang diluar ingin belajar ke sini, datang lah dengan rasa kekeluargaan. Karena saat kita bersaudara, ilmu memainkan biola itu datang sendirinya,” ujarnya.
Biola, menuruinya buka merupakan seni musik yang mustahil dimainkan orang-orang dari kalangan menengah ke bawah. Biola adalah milik setiap manusia yang memiliki rasa dan komitmen
“Banyak yang jenuh memang mainkan biola, karena berbeda dengan gitar ya. Sedikit sulit tapi bukan berarti gak bisa dikuasai. Banyak yang gak bisa karena jenuh belajar,” katanya.
“Banyak yang masih anak-anak, ada yang masih SD juga. Ini si Yasmin juga dulu masuk ke sini,waktu itu masih kecil juga ya,” ujar Erwin kembali.
Penulis: Alija Magribi
Editor: Feriansyah Nasution
Artikel ini telah tayang di Tribun Medan.