Komunitas Zealous Generation, Kumpulan Pemuda Jambi Berwawasan Global

Komunitas Zealous Generation merupakan komunitas yang bergerak di bidang exchange, scholarship, maupun seminar dan diskusi yang membahas isu terkini maupun peningkatan kapasitas diri.

Komunitas yang didirikan pada 15 November 2015 ini digagas oleh Soni Afriansyah, Fajaria Winata, Eko Nevriansyah dan Rizky Mariana Putri dari Universitas Jambi.

Pentingnya pemuda yang berwawasan global dan berkompeten menjadi alasan terbentuknya komunitas ini.

Adapun misi komunitas ini adalah membentuk pemuda/pemudi yang berwawasan global dan berkompeten sesuai passionnya.

Dengan prinsip membentuk jiwa semangat berkompetensi, berkontribusi dan berinovasi melalui peningkatan kualitas diri yang bertujuan untuk modal berkontribusi di masyarakat.

Pendiri komunitas Zealous Generation, Soni Afriansyah menjelaskan beberapa kegiatan yang pernah dilakukan di antaranya adalah exchange zoneration, scholarship discuss, yuk belajar desain ZN, menjadi media patner seminar online ataupun offline, serta diskusi online.

“Exchange zoneration yaitu diskusi online yang diikuti oleh 350 peserta dengan pemateri yang pernah mengikuti kegiatan exchange ke luar negeri. Scholarship discuss merupakan diskusi interakrif online yang mengasyikkan antara pemateri yang handal dengan kurang lebih 1000 peserta,” jelasnya.

Sedangkan kegiatan lainnya yaitu yuk belajar desain ZN merupakan sebuah training online untuk peserta yang memiliki ketertarikan di bidang desain. Serta diskusi online  dengan tema yang beragam seperti cinta quran, PKM dan lainnya.

Mengenai nama Zealous Generation ia menceritakan hal itu tercipta saat awal mendirikan komunitas. Ia sempat merasa bingung komunitas model apa dan apa namanya.

“Lalu, saya membuka kamus bahasa inggris dan coba mencari kata-kata yang keren dan bisa menggugah pembaca nantinya, didapatlah kata kata Zealous yang tidak banyak orang yang tahu, kecuali kata Jealous yah pasti tau kan. Nah kata Zealous sendiri artinya penyemangat, kemudian saya butuh kata pelengkapnya, saya pilih kata Generation, gara-gara saya penyuka girlband korea Girls Generation akhirnya terinspirasi untuk mengadopsinya dari situ,” ceritanya.

 

Penulis: Nurlailis
Editor: Teguh Suprayitno
Artikel ini telah tayang di Tribun Jambi.

Siarkan Beritamu Sekarang!
Redaksi komunita.id menerima tulisan berupa profil komunitas untuk dipublikasikan. Panjang tulisan minimal 2 paragraf. Kirim artikel ke [email protected]. Jika tulisan sudah pernah dimuat di blog atau situs media online lainnya, sertakan pula link tulisan tersebut.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *