Berbagai Komunitas Gelar Homejekfest, Festival Barang Bekas Pertama di Medan

Berkolaborasi dengan penjual barang bekas dan berbagai komunitas lainnya, Jefri bersama tiga orang temannya memutuskan untuk membuat festival barang bekas di Medan.

Festival ini bertajuk Medan Second Festival atau Homejekfest yang berlangsung dari tanggal 1 sampai 2 Februari 2020 di Kedai Boogie Jalan Sei Belutu Medan.

“Rencana ingin membangun market penjualan barang seken ini, juga supaya sesama penjualnya saling mengenal,” tutur Jefri kepada Tribun di Kedai Boogie Medan Minggu (2/1/2020).

Ada sebanyak 22 tenant yang ikut menjual barang bekasnya di Homejekfest ini, masing-masing menjual berbagai barang branded mulai dari baju, celana, hoodie, dan sepatu. Acara ini juga diramaikan oleh beberapa penampilan band lokal, hip-hop, dan disc jockey (DJ).

Acara ini diharapkan dapat mengubah mindset warga Medan pada umumnya, di mana banyak yang menganggap barang-barang bekas memiliki nilai jual yang rendah.

“Melalui acara ini kita juga ingin mengubah mindset orang Medan, biasanya kan mikir kalau barang bekas itu murah. Jadi kita pengin mengedukasi lah antara penjual dan pembelinya, bahwa kalau barang bekas di sini itu yang terpilih dan limited,” ujarnya.

Sejak Jumat malam, antusiasme pengunjung sangat tinggi hingga masing-masing penjual melebihi target yang diharapkan. Pengunjung yang hadir juga berasal dari berbagai kalangan mulai dari yang muda hingga yang datang bersama keluarga.

“Kalau bicara antusiasme, pecah sih, rame tadi malam, hingga penjual juga mendapatkan omzet melebihi yang ditargetkan,” katanya.

Andik, seorang penjual barang bekas dan juga menjadi salah satu pencetus Homejekfest mengaku bahwa dirinya sudah sering mengikuti acara-acara besar yang serupa di berbagai kota-kota besar di Jawa. Karena hobi ini, ia ingin membuat sebuah event yang serupa di Medan.

“Kalau di kota-kota lain kan sudah ada, bahkan lebih besar, gak cuma pakaian saja tapi juga seluruh barang bekas entah itu sepeda motor ataupun barang-barang klasik,” kata Andik.

Ke depan, mereka berharap bisa membuat acara serupa yang lebih besar lagi. Untuk meningkatkan market penjual barang bekas di Medan.

“Ke depan maunya sih bikin yang lebih besar. Karena kali ini saja kemarin saat close penerimaan tenant, masih banyak yang mau daftar, cuma karena tempat juga terbatas jadi kami gak bisa kami terima. Harapannya semoga ini bisa jadi wadah baru untuk anak Medan bisa terinspirasi memulai usahanya sendiri,” ujarnya.

medan.tribunnews.com

Siarkan Beritamu Sekarang!
Redaksi komunita.id menerima tulisan berupa liputan acara komunitas untuk dipublikasikan. Panjang tulisan minimal 2 paragraf. Kirim artikel ke [email protected]. Jika tulisan sudah pernah dimuat di blog atau situs media online lainnya, sertakan pula link tulisan tersebut.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *