Cikananga Wildlife Center: Pusat Penyelamatan Satwa Liar Terbesar di Dunia

Sejak tahun 2001, sembilan Pusat Penyelamatan Satwa didirikan di Indonesia untuk mendorong dan membantu penegakan hukum terhadap perdagangan satwa dilindungi, dan memfasilitasi penempatan satwa-satwa hasil sitaan, seperti yang telah diimplementasikan dalam Konvensi CITES, yang menyatakan bahwa setiap Negara yang menandatangani CITES berkomitmen untuk membangun pusat penyelamatan satwa (Resol. Conf. 9.10). Salah satu pusat tersebut yang terbesar adalah Pusat Penyelamatan Satwa Cikananga (PPSC), yang berlokasi di daerah Sukabumi, Jawa Barat dan telah menjadi perintis program penyelamatan satwa liar Indonesia yang dilindungi. PPSC didirikan pada tanggal 27 Agustus 2001, dan telah menampung total satwa yang disita sejumlah 3.750 satwa sampai saat ini. PPSC merasa bangga karena saat ini telah menjadi sebuah pusat penyelamatan satwa liar terbesar di dunia.

Misi PPS Cikananga adalah membantu pemerintah Indonesia dalam rangka menyelamatkan dan melindungi satwa liar dilindungi dengan cara profesional, dan bermanfaat bagi masyarakat lokal. Aktivitas utama dari pusat kami adalah menyediakan fasilitas dan tenaga manusia untuk memfasilitasi penyitaan satwa liar dan melakukan re-introduksi kedalam habitatnya. Kegiatan lainnya meliputi: penyelamatan satwa liar, merawat satwa yang sedang dalam proses hukum, rehabilitasi satwa, program penyadartahuan dan edukasi, dan mengadakan pelatihan tentang konservasi dan satwa liar.

Visi Cikananga adalah menjadi pusat penyelamatan satwa liar yang terakreditasi secara internasional, mampu menyediakan perawatan dan rehabilitasi untuk menyelamatkan satwa liar Indonesia dan memulangkan satwa asli Indonesia dari luar negeri.


Sumber: Laman FB Cikananga

Siarkan Beritamu Sekarang!
Redaksi komunita.id menerima tulisan berupa profil komunitas untuk dipublikasikan. Panjang tulisan minimal 2 paragraf. Kirim artikel ke [email protected]. Jika tulisan sudah pernah dimuat di blog atau situs media online lainnya, sertakan pula link tulisan tersebut.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *