Komunitas Earth Hour Malang Dukung Sosialisasi Tas Belanja Berbahan Kertas

SURYAMALANG.COM, KLOJEN – Dalam rangka mengurngi sampah plastik sesuai anjuran dari pemerintah, Dinas Perdagangan Kota Malang berencana mensosialisasikan penggunaan tas belanja yang terbuat dari kertas.

Sosialisasi tersebut rencananya akan dilakukan Dinas Perdagangan pada saat peresmian tiga pasar baru yang ada di Kota Malang pada tanggal 26 maret nanti.

Menanggapi hal itu, Komunitas Earth Hour (EH) Kota Malang menyambut baik apa yang sedang dilakukan oleh Dinas Perdagangan.

Ketua Earth Hour Malang Calista Amalia mengatakan, sangat mengapresiasi apa program yang akan dilakukan oleh Dinas Perdagangan tersebut.

Menurutnya, dengan hal itu, semakin banyak pihak-pihak lain yang turut berkontribusi dalam pengurangan sampah plastik.

“Kami cukup senang menanggapi apa yang dilakukan Dinas Perdagangan. Apalagi nantinya tas belanja itu akan dibagikan kepada para pedagang. Semoga program ini bisa bermanfaat ke depan agar masyarakat semakin sadar dengan dampak yang ditimbulkan oleh sampah plastik,” ucapnya.

Di sisi lain, pelarangan untuk menggunakan sampah plastik kini juga sedang ramai dibicarakan oleh masyarakat.

Bahkan, Asosiasi Pengusaha Retail Indonesia (Aprindo) pada 1 Maret lalu, kembali menerapkan kebijakan kantong plastik tidak gratis (KPTG).

“Memang kantong plastik yang dibuang sembari ini dampaknya begitu banyak. Salah satunya mencemari lingkungan, karena proses terurainya membutuhkan waktu yang cukup lama sehingga akan berdampak juga bagi kelangsungan hidup manusia, hewan dan tumbuhan,” ucapnya.

Dalam mengurangi penggunaan sampah plastik, EH Malang juga mempunyai aksi yang disebut sebagai Diet Kantong Plastik.

Kata Amalia, aksi tersebut dilakukan oleh EH dalam dua cara yakni melalui online dan offline.

“Kalau online itu kami membuat hastag #seninbawatumbler di sosmed buat mengurangi penggunaan sampah plastik dari botol. Sedangkan kalau offline, kami turun ke jalan seperti pasar, tempat perbelanjaan dengan mendatangi orang-orang yang bawa kresek kemudian kami ganti dengan tas yang terbuat dari kain,” paparnya.

Selain itu, dalam pengurangan kantong plastik, EH tiap hari Sabtu juga aktif dalam melakukan sosialisasi di sekolah-sekolah yang ada di Kota Malang.

Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan, Wahyu Setianto berencana akan membagikan 2000 tas belanja yang terbuat dari kertas kepads para pedagang.

Pembagian itu dilakukan pada tanggal 26 Maret 2019 saat peresmian tiga pasar tradisional, yakni Pasar Klojen, Pasar Bunul dan Pasar Gadang Lama.

“Kami sudah bekerjasama dengan Event Organizer (EO) terkait desain serta pembuatan kantong ini. Jadi semua mereka yang mengurus. Karena ini juga anggaranya terbatas, ya intinya kami ingin memulai mengurangi penggunaan sampah plastik,” ucapnya.

Kata Wahyu, tas belanja itu terbuat dari kertas yang tebal, agar penggunaanya bisa awet meskipun hanya sekali pakai.

“Memang kalau pakai kantong kertas rawan basah apalagi kalau saat ini musim hujan. Tapi ya tetap. Kita harus membawa kantong plastik sebagai wadah juga jaga-jaga misalkan ada hujan,” ucapnya.

Sosialisasi yang dilakukan oleh Dinas Perdagangan tersebut juga merupakan ajakan kepada masyarakat untuk lebih peduli terhadap lingkungan.

Wahyu berharap, dengan mengurangi penggunaan plastik, masalah pencemaran lingkungan bisa semakin berkurang.

“Semoga saja sosialisasi kami ini berjalan dengan lancar. Jika masyarakat menyambut positif kantong kertas ini, maka kami bersama dengan EO akan menambah kembali pembuatan kantong kertas ini. Jadi ga hanya sampai di sini saja, nanti akan berkelanjutan,” tandasnya.

 

sumber : Suryamalang.
Penulis: Mochammad Rifky Edgar Hidayatullah
Editor: yuli

Siarkan Beritamu Sekarang!
Redaksi komunita.id menerima tulisan berupa liputan acara komunitas untuk dipublikasikan. Panjang tulisan minimal 2 paragraf. Kirim artikel ke [email protected]. Jika tulisan sudah pernah dimuat di blog atau situs media online lainnya, sertakan pula link tulisan tersebut.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *