Komunitas Jajan Pahala Berbagi Seribu Sembako

Komunitas Jajan Pahala kembali menyemarakkan Ramadhan dengan kegiatan rutin mereka, yaitu bagi-bagi sembako untuk kaum dhuafa. Kegiatan bertajuk #PatunganTHR tahun ini berlangsung pada Minggu (26/06/2016) di Bekasi, Bandung, Bogor, Jakarta, dan Yogyakarta.

Sejak Ramadhan 2012, Komunitas Jajan Pahala secara rutin menggalang dana dan menyalurkannya dalam bentuk sembako. Target mereka adalah pemulung, tukang sampah, manusia gerobak, tukang parkir, yatim piatu, tukang becak renta, dan fakir miskin.

Isi dari paket sembako mereka berupa beras 2 kg, tepung 1 kg, gula 1 kg, sirup 1 botol, kecap manis 580-600 ml, mie telor 1 bungkus, dan minyak goreng 1 liter. Paket sembako ini dibagikan secara langsung oleh komunitas dan relawan dengan sistem jemput bola.

“Panti asuhan atau panti jompo biasanya sudah memiliki donatur dan pengelola. Sedangkan pemulung atau manusia gerobak masih sedikit yang mengelola, pemerintah pun kurang concern ke situ,” jelas salah satu anggota Komunitas Jajan Pahala, Tifanny (22).

Tifanny menjelaskan, Jajan Pahala dibentuk dengan tujuan dasar agar ada komunitas yang bisa mengingatkan satu sama lain dalam berbuat kebaikan. Kegiatan bagi-bagi sembako dimulai atas dasar kepedulian sesama.

“Awalnya belum ada komunitas, hanya bagi-bagi sembako on the road. Setelah berjalan beberapa tahun, kami mulai mencari donatur dan relawan,” ujar Tifanny di sela-sela kegiatan membagi sembako.

Program #PatunganTHR tahun ini, kata Tifanny, dikonsepkan dana sejumlah Rp 100 juta. Dengan perkiraan harga per sembako Rp 100 ribu, total sembako diasumsikan 1000 paket. 1000 paket tersebut dibagikan ke Bekasi, Bandung, Bogor, Jakarta, dan Yogyakarta.

“Rencana awalnya masing-masing kota mendapat 200 paket. Namun karena dana yang terkumpul sejauh ini sekitar Rp 84 juta, akhirnya setiap kota mendapat 170-180 paket,”jelas Tifanny.

Untuk regional Bekasi, relawan dibagi menjadi 4 kelompok. Masing-masing kelompok ditugaskan membagi sembako di kecamatan berbeda di Bekasi. Perjalanan dimulai sekitar pukul 11:30 WIB.

Tifanny dan salah satu relawan, Anang (23), memulai aksi bagi-bagi sembako di Kecamatan Bantar Gebang, Kota Bekasi. Ketika ada target yang terlihat di pinggir jalan, Anang menghetikan kendaraan, dan Tifanny turun untuk memberikan satu paket.

“Alhamdulillah, terima kasih, neng, semoga dilancarkan terus rezekinya,” ujar salah satu target saat diberikan sembako.

Aksi bagi-bagi sembako terus dilanjutkan hingga Tifanny dan Anang sampai ke pintu masuk Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantar Gebang. Mereka yang awalnya ragu, akhirnya memutuskan untuk masuk setelah memprediksi akan banyak target di sana.

Di sepanjang jalan terlihat barisan trus sampah oranye dan tumpukan sampah yang menggunung. Berdasarkan pantauan BUC, akses ke dalam TPST sedikit sulit karena truk terus berlalu-lalang. Sekitar 10 menit kemudian, kendaraan berhasil masuk ke TPST.

Saat sampai di wilayah yang terdapat beberapa target, Tifanny dan Anang turun dari kendaraan dan membagikan sembako. Namun setelah membagi ke beberapa target, tiba-tiba segerombol orang datang untuk meminta sembako.

Sempat terjadi keributan karena jumlah sembako yang dibawa terbatas, dan tidak semua yang datang sesuai dengan kriteria target #PatunganTHR. Untungnya, keributan dapat segera diatasi oleh Tifanny dan Anang. Sekitar 15 menit kemudian, kendaraan berhasil keluar dari TPST.

Tujuan selanjutnya adalah Kecamatan Mustika Jaya. Pantauan BUC, pembagian sembako di Mustika Jaya terlihat kondusif dan aman. Sekitar Pukul 15:30 WIB paket sembako yang dibawa Tifanny dan Anang telah habis. Mereka kembali ke meeting point di Marga jaya, Kota Bekasi.

“Dengan berbagi, harapannya kita bisa menolong orang-orang yang kurang diperhatikan dan butuh bantuan. Sudah sewajarnya jika kita punya rezeki lebih, ya kita bantu. Semoga satu kebaikan bisa menularkan kebaikan pada yang lain,” tutup Tifanny.

Sumber: Bekasi Urban City

Siarkan Beritamu Sekarang!
Redaksi komunita.id menerima tulisan berupa liputan acara komunitas untuk dipublikasikan. Panjang tulisan minimal 2 paragraf. Kirim artikel ke [email protected]. Jika tulisan sudah pernah dimuat di blog atau situs media online lainnya, sertakan pula link tulisan tersebut.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *