Latih Pernapasan dengan Berenang

DIBANDING olahraga lain, renang kerap disebut-sebut menjadi gaya olahraga paling baik. Juga banyak memberikan manfaat bagi kesehatan.

Ketua Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PRSI) Kaltim, Lambri menyebut, berenang termasuk olahraga yang melatih pernapasan. Bahkan, berenang sangat bagi orang yang mempunyai riwayat penyakit asma.

“Lakukan setiap pagi, dengan latihan beberapa sentimeter udara di atas air kemudian ambil napas. Ini memengaruhi kinerja paru-paru menjadi lebih bagus,’’ ujar salah satu pelatih renang Kaltim ini ditemui Kamis (23/6).

Berenang membuat sistem pernapasan menjadi lebih kuat dan menjadi lebih panjang. Latihan bisa dilakukan kurang lebih selama satu hingga dua jam.

 

Lambri menerangkan, selain penderita asma, berenang juga sangat dianjurkan untuk penderita stroke. Di dalam air, anggota tubuh akan lebih mudah digerakkan dan dilatih kelenturannya. Sehingga dapat menguatkan otot-otot dan sendi-sendi tubuh. Saat berenang gravitasi tubuh hilang. Dibanding di darat, anggota tubuh lebih sulit digerakkan karena ada kekakuan otot dan persendian.

“Namun, bagi penderita stroke ketika berenang tetap harus didampingi khusus,’’ ucapnya.

Setelah latihan berenang, sangat dianjurkan untuk cooling down. Tujuan pendinginan  setelah berenang sama seperti pendinginan setelah olahraga jenis lain. Yaitu meningkatkan fleksibilitas tubuh dengan mengembalikan kondisi seperti semula melalui gerakan ringan.

“Selain itu, upaya melakukan pendinginan bermaksud untuk menurunkan denyut jantung yang berdegup cepat menjadi stabil sebagaimana kondisi awal,’’ pungkasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *