Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) mengungkapkan hasil masa uji coba plastik berbayar sebesar Rp200 per plastik. Dalam tahap uji coba tersebut, Aprindo justru memberikan subsidi.
Pasalnya, harga plastik Rp200 per lembar itu bukanlah harga keekonomiannya. “Kita enggak ambil untung di situ. Tapi berapa subsidinya kan enggak bisa kita sebar luaskan. Kontribusi harga plastik pada produk juga tidak terlalu besar,” ujar Ketua Umum Aprindo Roy Mandey, di Kawasan Epicentrum Kuningan, Jakarta, Senin (3/10/2016).
Menurut Roy, pengenaan Rp200 per plastik merupakan langkah Aprindo dalam mendukung pemerintah dalam hal program pengurangan sampah plastik. Pengurangan sampah plastik itu dilakukan dengan program kantong plastik tidak gratis.
“Jadi bagaimana mengurangi sampah plastik, ya salah satunya kita kenakan kantong plastik sebagai barang jualan,” ujarnya.
Lanjut Roy, pengenaan plastik berbayar selama tahap uji coba sudah dilakukan pada seluruh ritel di Indonesia seperti mini market, supermarket, hypermarket, wholeseller dan departement store. “Kami semua sepakat lima jenis ritel ini untuk mendukung program pengurangan plastik,” tandasnya.
Sumber: Okezone