Jogja Berkebun: Sebarkan Semangat Positif untuk Manfaatkan Lahan Tak Terpakai »
Bercocok tanam atau berkebun biasanya lebih sering diasumsikan sebagai kegiatan yang hanya dilakukan oleh para orangtua sudah berumur saja. Namun asumsi tersebut berhasil
Jogja Fortuner Community (JOFOC) Berbagi Sembako Untuk Warga Desa Guwosari Bantul »
Komunitas pemilik Fortuner di Yogyakarta yang tergabung dalam Jogja Fortuner Community (Jofoc), menggelar bakti sosial dengan memberikan tali asih kepada masyarakat tidak mampu
Jogja Nyah Nyoh; Getol Tambal Jalan Tanpa Pamrih »
Jika sebagian besar orang memilih menghindar dan berlalu jika menemukan badan jalan berlubang, tidak demikian dengan komunitas Jogja Nyah Nyoh (JNN). Para anggota
Kampoeng Hompimpa Yogyakarta Dukung Asian Games 2018 »
Kampoeng Hompimpa Yogyakarta (KHY) ajak masyarakat bermain permainan tradisional yang disebut dolanan, sekaligus ikut dukung Asian Games yang sebentar lagi akan diselenggarakan di
KeMANGTEER Jogja dan Sejumlah Komunitas Lingkungan di Jogja Gelar Buka Puasa »
“Tadi sore (11/6/17), KeMANGTEER Jogja bersama Ikatan Mahasiswa Teknik Lingkungan Indonesia (IMTLI) Regional 3, Greenpeace Youth Jogja dan Komunitas Untuk Jogja buka puasa
Kisah Ibu-ibu Peringati Hari Kartini dengan Kerja Bakti Bangun Rumah untuk Jumari »
Siang itu, rumah Jumari di Padukuhan Srunggo 2, Desa Selopamioro, Imogiri Bantul tidak seperti hari biasanya. Dipenuhi banyak orang. Sebagian di antaranya adalah
Komunitas 1.000 Guru Jogja Sambangi Sekolah Kecil di Pedalaman »
Komunitas peduli pendidikan pedalaman, 1.000 Guru Jogja, menggelar Travelling and Teaching (TNT) ke-15. Kali ini, mereka menyambangi Madrasah Ibtidaiyah NU Watudhuwur pada 24-26
Komunitas Agus Bumi Indonesia (ABI) Chapter Jogja Tetapkan Agustus Hari Agus Nasional »
Pemilik nama agus yang tergabung dalam Agus Bumi Indonesia (ABI) akan memperingati Hari Agus Nasional pada Agustus, tahun ini. ABI merupakan komunitas Agus
Komunitas Babad Bandayuda; Menguak Sejarah Yang Sebenarnya »
Semangat perjuangan tidak hanya berlaku saat zaman penjajahan. Wahyu Hardiyanto alias Anton (39) membuktikan bahwa jiwa nasionalisme seseorang harus tetap melekat meski negara